Sukses

Anggota Fraksi Golkar Nusron Wahid Ikut PDIP Walk Out

Nusron lebih memilih keluar sidang dan tak ikut pengambilan keputusan paripurna karena mengaku kecewa dengan gaya pimpinan sidang paripurna.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah 4 partai Koalisi Indonesia Hebat, PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura kompak melakukan aksi keluar ruang sidang alias walk out dari Sidang Paripurna, ternyata ada 1 anggota DPR dari anggota Fraksi Partai Golkar yang turut ikut, yakni Nusron Wahid.

Nusron lebih memilih keluar sidang dan tak ikut pengambilan keputusan paripurna karena mengaku kecewa dengan gaya pimpinan sidang paripurna sementara Popong Otje Djundjunan.

"Saya kecewa ada interupsi tidak dihargai. Mekanisme kedaulatan rakyat hilang, jadi saya pulang saja. Pribadi saya pulang," kata Nusron di sela sidang Paripurna, setelah sikap walkout PDI Perjuangan,di gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Bagi Nusron, keputusannya itu merupakan sebuah pilihan, karena dirinya menilai pemilihan ini ada agenda-agenda tertentu, sehingga pemilihan ketua dan pimpinan DPR RI harus ditempuh dengan sistem paket yang harus didukung lima fraksi.

"Saya tidak terima dengan cara-cara seperti itu. Mekanisme tidak dilakukan. Pasti ada agenda-agenda tertentu sehingga sudah disiasati seperti itu (pemilihan sistem paket)," tegasnya.

Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor ini pun menyayangkan sidang pertama Paripurna DPR periode 2014-2019 harus diawali sesuatu yang tidak layak. Hal ini atas pertimbangan para politisinya di Parlemen yang memaksakan kehendak guna kepentingan pragmatis.

"Dicatat, tidak memimpin di pemerintahan saja seperti ini bagaimana memimpin pemerintahan. Ini awal yang buruk bagi Parlemen kita," ucapnya.

Karena itu sikap berbeda Nusron dengan fraksinya yang mengusung Setya Novanto dan politisi lainnya sebagai Ketua dan Wakil Ketua DPR lantaran tidak sejalan dengan hatinuraninya.

"Ini sidang lembaga negara yang dipimpin wakil rakyat sangat fasis, naif dan tidak menghargai kebersamaan. Demokrasi yang dibangun di Indonesia telah hilang," sesalnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.