Sukses

Tarik-menarik Tentukan Agenda Pemilihan Pimpinan DPR

Koalisi Merah Putih sempat memaksakan malam ini tetap dilakukan pemilihan. Sedangkan Koalisi Indonesia Hebat ingin pemilihan ditunda.

Liputan6.com, Jakarta - 555 Dari 560 anggota DPR yang baru dilantik langsung dihadapkan dengan sidang pemilihan pimpinan DPR. Namun hingga sekitar pukul 21.30 WIB, dinamika politik masih terlihat di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta.

Lobi antar-fraksi DPR masih alot. Agenda pemilihan Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun belum menemukan titik temu. Kubu Koalisi Merah Putih (KMP) masih ingin memaksakan tetap malam ini dilakukan pemilihan. Sedangkan kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) menginginkan pemilihan ditunda.

Setelah sempat diskors pada pukul 16.00 WIB, untuk melakukan lobi, tepat pukul 20.15 WIB sidang paripurna DPR kembali ditunda.

Menurut politisi PDIP Aria Bima, lobi ini untuk menentukan keputusan apakah lanjut diadakan paripurna kedua DPR atau ditunda.

"Ini lobi apakah akan diambil keputusan malam ini akan dilanjutkan paripurna kedua DPR yang agendanya juga belum dibicarakan. Jadi ini baru akan dilanjutkan paripurna kedua malam ini atau tidak," ujar Aria Bima di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2014) malam.

Menurut dia, Fraksi PKB ingin berkonsultasi dengan pimpinannya agar diberikan waktu 10 menit. "Fraksi PKB minta waktu untuk melakukan konsultasi dengan pimpinannya, diberi waktu 10 menit lalu kemudian masuk lagi dibicarakan jadi atau tidak. Kalau jadi, baru masuk agendanya apa," jelas Aria.

Di sisi lain, Partai Demokrat menunjukkan sisi `galaunya`. Menurut Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, partainya memutuskan untuk dilanjutkan malam ini, agar sesuai jadwal. Dia mengklaim, pada saat menimbang untuk menunda, pihaknya sedang mencoba melakukan sinkronisasi.

"Kita maunya sesuai jadwal, dijadwalnya kalau malam ini ya malam ini. Oh nggak (tidak ditunda) karena kita kan lagi sinkronisasikan, sinkronisasi di MPR kan (agenda MPR)," jelas Syarief.

PPP Terbelah

Tak mau kalah, kubu PPP yang kini terbelah menjadi dua, di mana antara kubu Suryadharma Ali (SDA) dan kubu Emron Pangkapi masih belum menentukan ketua fraksi di mana sebagai penentu suara PPP dalam pemutusan agenda terkait pemilihan pimpinan Dewan.

Ada dua surat dari PPP yang mengusulkan dua nama untuk diusulkan menjadi ketua fraksi dan sekretaris PPP ke pimpinan DPR sementara. "Ada dua surat, kalau kami mengusulkan yang jadi Ketua Fraksi PPP di DPR Romahurmuziy yang juga Sekjen PPP dan sekretaris fraksinya Reni Marlenawati. Ternyata ada surat yang masuk lagi yang diusulkan untuk menjadi ketua fraksi, yaitu Hasrul Azwar," kata Wakil Ketua Umum PPP Emron.

Sekjen versi SDA, Syaifullah Tamliha menegaskan bahwa yang sah sebagai Ketua Fraksi PPP adalah Hasrul Azwar. Menurut dia, pihaknya tetap ingin pemilihan pimpinan DPR dilakukan malam ini juga.

"Lanjut malam ini, itu merupakan keputusan 39 anggota Fraksi PPP yang sepakat menunjuk Hasrul sebagai ketua fraksi," tandas dia.

Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond Junaidi Mahesa sudah siap menghadapi situasi paling terburuk. Ia menegaskan, jika PPP pecah, maka sudah dipastikan dalam perebutan kursi pimpinan Dewan, KIH yang menang.

"PPP Pecah, Indonesia Hebat (KIH) menang. Siapa pun dalam kondisi politik seperti ini tidak jelas," ujar Desmond.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.