Sukses

Benny Demokrat Nilai PDIP Bisa Lebih Kuat di DPR

Politisi Demokrat Benny K Harman menyakini koalisi Jokowi-JK masih bisa menghadapi Koalisi Merah Putih yang memiliki 62% kursi DPR.

Liputan6.com, Jakarta - PDIP terancam tak mendapat satu pun kursi pimpinan DPR pada periode 2014-2019. Hal itu terbentur UU MPR, DPR, DPRD, dan DPD (MD3) yang menyebut pimpinan DPR harus melalui voting.

Tapi, tidak ada yang tidak mungkin dalam dunia politik. Menurut Ketua Pansus Tatib DPR, Benny K Harman kemungkinan PDIP meraih kursi pimpinan DPR masih terbuka. Bahkan menurut dia, partai berlambang moncong putih itu bisa lebih kuat di DPR.

"Bisa terjadi sebaliknya (PDIP Raih Kursi Ketua DPR), bisa lebih banyak koalisinya Jokowi, karena politik itu dinamis tergantung. PDIP membangun komunikasi untuk bisa melewati parlemen," kata Benny di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Menurut politisi Partai Demokrat itu, segala kemungkinan masih terjadi sebelum pelantikan anggota DPR periode terbaru dilantik. Terlebih, komunikasi Jokowi-JK dengan Koalisi Merah Putih lebih intensif.

"Kita tunggu 30 September besok. Tapi kalau jumlah partai koalisi tak bertambah, terancam nggak dapat kursi pimpinan," tambah Benny.

Meski pada akhirnya koalisi Jokowi-JK tak benar-benar tak dapat kursi pimpinan DPR, Benny menyakini koalisi Jokowi-JK masih bisa menghadapi Koalisi Merah Putih yang memiliki 62% kursi DPR. "Saya rasa pasti bisa, Pak JK dan Pak Jokowi adalah orang hebat," tandas Benny.

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menyatakan pihaknya masih memperjuangkan untuk mendapatkan posisi Ketua DPR periode 2014-2019. Puan mengatakan langkah itu wajar dilakukan karena PDIP adalah parpol pemenang pemilu.

Untuk mendapatkan haknya itu, PDIP mengajukan permohonan uji materi terhadap revisi Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) ke Mahkamah Konstitusi (MK). "Kita tetap menggugat ke MK. Insya Allah dalam waktu dekat akan digelar sidangnya di MK," kata Puan 26 Agustus lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.