Sukses

Eks Jubir Dus Dur Tak Setuju Muhaimin Calon Tunggal Ketum PKB

Adhie Massardi mengatakan PKB memiliki banyak kader andalan lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar muktamar di Surabaya, Jawa Timur. Muktamar itu juga akan memilih ketua umum partai yang baru. Hingga saat ini Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) hanya mempunyai kandidat tunggal, yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, yang masih menjabat Ketua Umum PKB.

Eks Juru Bicara Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Adhie Massardi memberikan kritik pada Muktamar PKB yang digelar mulai hari ini atau Sabtu 30 Agustus sampai 1 September mendatang.

"Ini muktamar sirih yang secara syariat kurang untuk PKB ke depan. Kalau PKB citranya buruk bisa kena ke NU (Nahdlatul Ulama)," tegas Adhie di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (30/8/2014).

Menurut Adhie, Cak Imin sebagai calon tunggal dianggap kurang baik. Ia mengatakan PKB memiliki banyak kader andalan lainnya. Ia pun mendorong mantan politisi PKB Yahya Staquf sebagai ketum baru PKB.

Aktivis Gerakan Indonesia Bersih (GIB) itu menambahkan, dirinya kurang merestui Cak Imin. Apalagi dari informasi yang didapatnya, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi itu tengah diincar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Sebetulnya keberadaan Muhaimin sebagai ketum singkirkan Gus Dur dengan cara korup. Tidak heran kalau banyak anggota terlibat korupsi dan tidak terlibat garis perjuangan partai," ujar Adhie.

"Muhaimin terbukti ada diincar KPK, masalah 'kardus duren'," ucap Adhie.

Ia pun mendapatkan informasi dari lingkaran dalam Tim Transisi Jokowi-JK bahwa Cak Imin ditolak jadi pengisi kabinet pemerintahan mendatang.

"Saya hormati Jokowi karena dengar dari lingkaran dalam, Muhaimin enggak masuk kabinet. Ini mengobati kekecewaan Gusdurian (pengikut Gus Dur). Muhaimin moralitasnya kita ragukan," tandas Adhie.

Baca juga:

Jokowi-JK Jadi Pembicara di Muktamar PKB Besok
Diundang Cak Imin, Rhoma Pastikan Tak Hadiri Muktamar PKB
Sekjen PKB: Cak Imin dan Jokowi 1 Ide dan Napas

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini