Sukses

Tim Transisi Tunggu Usulan Aktivis Tangani Kasus HAM

Sejauh ini, kata Andi, ada usulan membentuk unit khusus di Istana untuk penanganan HAM.

Liputan6.com, Jakarta - Angin segar berhembus menjelang pembentukan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Setidaknya ini dirasakan di ranah hak asasi manusia (HAM).  

Disebutkan, Tim Transisi yang dibentuk Jokowi sudah memperhatikan bagaimana upaya menyelesaikan masalah pelanggaran HAM yang belum tuntas hingga saat ini. Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni akan berkomunikasi lebih intens dengan para pegiat HAM.

"Kami akan berkomunikasi dengan aktivis HAM. Saya sudah minta waktu antara Rabu dan Kamis, mereka datang ke kantor transisi. Jadi kami masih nunggu konfirmasi dari mereka. Datang kita langsung membahas bagaimana kerangka penanganan HAM, karena mereka yang bertahun-tahun bergelut di bidang ini," kata Deputi Tim Transisi Andi Wijayanto di Rumah Transisi, Menteng, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Dalam pertemuan itu, lanjut Andi, tim akan meminta aktivis menjabarkan solusi yang dapat dilakukan Jokowi, apakah membentuk Keppres atau Perppu.

"Kalau Keppres, monggo disiapkan sampai pasal-pasalnya. Kalau Perppu, dikasih pertimbangan kenapa Perppu, karena dibuktikan di DPR, ada pengadilan HAM ad hoc, bagaimana membentuknya atau kembali ke KKR (Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi) simulasinya bagaimana," ungkap Andi.

Sejauh ini, kata Andi, ada usulan membentuk unit khusus di Istana untuk penanganan HAM. Tapi pihaknya masih menunggu langkah konkret dalam bentuk tertulis agar bisa dikaji lebih mendalam.

Andi menjelaskan, memang tidak ada deputi khusus untuk masalah HAM di Tim Transisi. Karena itu, pihaknya menyerahkan kepada aktivis untuk menyampaikan usulan-usulan terkait penanganan HAM.

"Jadi strategi kerjanya langsung bekerja, langsung berinteraksi kepada mereka, dan meminta menyiapkan karena mereka yang paham betul, teman teman Kontras, Imparsial, LBH itulah yang bergelut dengan masalah HAM. Tidak ada yang lebih representatif," ujar Andi.

"Pada intinya Pak Jokowi terbuka dan memang minta kami segera berinteraksi dan tinggal tunggu saja bertemu kapan bareng," tandas Andi. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini