Sukses

Siapkan Calon Anggota Kabinet, PKB Rekrut Kader Terbaik

PKB akan merekrut sekitar 5 hingga 10 kader terbaiknya untuk menyiapkan calon pengisi kursi kabinet Jokowi-JK.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengatakan, tidak ada penjatahan dalam kabinet Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) nanti. Namun ia menyatakan ada 2 syarat dalam kabinet pasangan nomor urut 2 ini.

"Kader partai menjadi menteri tunduk kepada presiden. Sebetulnya tidak ada jatah-menjatah melalui kabinet. 2 Syarat kabinet Jokowi-JK, kabinet harus solid. Apakah dari partai atau pun non partai. Modal pokok leadership," katanya di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2014).

Kedua, lanjut Muhaimin, kompetensi parpol menyediakan sumber rekrutmen. Namun, ia menegaskan belum ada pembicaraan terkait rekrutmen kursi menteri tersebut. "Belum ada pembicaraan kader kompeten dan leadership," katanya.

Terkait jumlah kader yang telah disiapkan, Muhaimin juga mengaku belum ada pembicaraan. Namun, tentunya akan menyiapkan kader paling kompeten sebanyak mungkin untuk ikut proses rekrutmen kursi menteri.

"Banyak sekali dari PKB, intinya siapkan sebaiknya kader partai. Bisa pengurus dan non pengurus. Kemampuan kapasitas. Kita belum berani mengerucutkan, biarkan mengalir, 5 sampai 10 orang disiapkan," ujarnya.

Sementara Ketua Umum Partai Keadilan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso menegaskan, pihaknya akan mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Guna mendukung kabinet, partainya akan menyiapkan salah satu kader paling kompeten.

"Mendukung tanpa syarat. Kader menduduki salah satu jabatan. Kami siapkan, paling kompeten," kata Sutiyoso.

Dalam acara Harlah PKB itu, banyak terdapat petinggi parpol pendukung Jokowi-JK. Di antaranya Sutiyoso selaku Ketua Umum PKPI. Kemudain Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto dan juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa.

Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akhirnya ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2014 untuk presiden dan wakil presiden periode 2014-2019. Jokowi-JK didukung 5 partai, yakni PDIP, Partai Nasdem, PKB, PKPI dan Partai Hanura.

Hasil rekapitulasi nasional dari 33 provinsi dan luar negeri, Jokowi-JK menang dengan perolehan suara 70.997.883 atau 53,15%. Sedangkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan suara 62.576.444 atau 46,85%. Selisih perolehan keduanya sebesar 8.421.389 suara atau 6,3%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.