Sukses

Jokowi Kalah di Banten Karena Gubernurnya Bukan PDIP?

Dia menduga, para kepala daerah di Banten mengerakkan camat dan lurah, dengan semua sudah terorganisir jelas.

Liputan6.com, Tangerang - Partai koalisi pengusung calon presiden nomor urut 2 Jokowi-Jusuf Kalla tingkat Banten memberikan sikap terkait kekalahan suara pasangan tersebut di Restoran Istana Nelayan, Kota Tangerang.

Ketua DPD PDIP Provinsi Banten Ribka Tjiptaning mengatakan, kekalahan Jokowi di Banten disebabkan tidak ada kepala daerah yang membantu dalam mendulang suara.  Sementara Rano Karno yang juga kader PDIP, meski menjabat sebagai Plt Gubernur Banten, tetap saja dianggap tidak bisa mendongkrak suara Jokowi.

“Kita tidak punya kepala daerah yang membantu. Ini kan otonomi daerah, meski kita punya Rano, tapi kalau wali kota dan bupatinya bukan orang kita tetap tidak bisa," ungkap Tjiptaning, Kamis 10 Juli 2014.

Dia menduga, para wali kota dan bupati di Banten mengerakkan camat dan lurah, dengan semua sudah terorganisir jelas. Karena para Walikota atau Bupatilah yang mampu bersentuhan langsung dengan tingkat bawah.

Meski demikian, kata Ribka, pihaknya telah berupaya menggerakkan kader untuk memenangkan Jokowi. Terbukti, sebelum pencoblosan, partai koalisi melakukan survei internal dengan prediksi perolehan suara lebih rendah 30 persen dari pasangan Prabowo.

"Namun nyatanya, setelah pencoblosan malah bertambah 13 persen. Sehingga meningkat sebanyak 43 persen," ungkapnya.

Hal ini berarti, ada perjuangan dari kader untuk meningkatkan  suara. Namun, semua itu masih hasil quick count. Ribka tetap optimis untuk hasil real count.

"Kita akan terus kawal suara, mulai dari PPS sampai ke KPU Kota/Kabupaten. Kemudian tingkat KPU Provinsi hingga KPU pusat," katanya.

Pada pertemuan tersebut pula, dibeberkan hasil quick count versi RRI. Untuk perolehan suara nasional Jokowi-JK sebesar 52,52 persen, sementara suara Prabowo-Hatta 47,48 persen.

Namun untuk Provinsi Banten, suara Jokowi-Kalla kalah dari pasangan rivalnya. Yakni dengan persentase 43,07 persen, sedangkan pasangan Prabowo-Hatta 58,93 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini