Sukses

SBY: Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK Harus Menahan Diri

Bila hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham, sebaiknya menunggu hingga hasil hitungan KPU.

Liputan6.com, Bogor - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan agar semua pihak yang berkompetisi dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang membuat keadaan memanas. Apalagi, masing-masing kubu pasangan capres dan cawapres telah mengklaim kemenangan berdasarkan hasil hitung cepat lembaga survei masing-masing pihak.

"Kapasitas saya sebagai presiden, sebagai Kepala Negara, yang tidak masuk ke kedua kubu, saya menyeru, berharap pihak-pihak tertentu, baik Pak Prabowo dan Pak Hatta dan timnya maupun Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla dan tim bisa tahan diri untuk tidak memunculkan ketegangan yang berlebihan di antara kedua massa pendukung. Apalagi gerakan-gerakan di lapangan yang sangat rawan terhadap konflik horizontal," kata SBY dalam konferensi pers di kediaman di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (9/7/2014).

SBY juga menyerukan kepada para pemimpin dan elite, untuk bisa memimpin pendukungnya masing-masing menahan diri terlebih dahulu sampai segala sesuatunya menjadi terang.

Dia menambahkan, bila hasil hitung cepat tersebut belum memperoleh kesimpulan yang sepaham, sebaiknya menunggu hingga hasil hitungan sebenarnya dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai. Sebab, hasil KPU merupakan rujukan dari pemilihan presiden yang sesungguhnya.

Presiden juga mengimbau rakyat Indonesia untuk turut serta menjaga situasi yang aman, tenteram dan damai. "Juga bisa menahan diri dari bentrokan, kekerasan horizontal atau tindakan yang menganggu ketertiban," tandas SBY.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) sementara versi SMRC yang dikutip Liputan6.com dari laman Saifulmujani.com, Jokowi-JK mendulang 52,9% suara. Sementara Prabowo-Hatta 47,1%.

Dari data suara yang masuk 87,00%, JSI mencatat, Prabowo unggul dengan 50,39%. Sementara lawannya, Jokowi-JK hanya mengantongi 49,61%. (Ant/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini