Kalah di MD3, Megawati: Gajah Lawan Semut yang Menang Semut

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi ramping yang mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) tidak mampu berbuat apa-apa dalam mencegah berubahnya UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (UU MD3) saat rapat paripurna Selasa 8 Juli kemarin.

Partai pendukung Jokowi-JK yang terdiri dari PDIP, PKB, serta Hanura kalah suara dari gabungan partai-partai pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Prabowo-Hatta, yakni Partai Demokrat, Golkar, PPP, PKS, PAN, dan Gerindra.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menanggapi persaingan di parlemen itu sebagai sebuah pertarungan bak gajah melawan semut. Meski di awal kalah, tapi Mega yakin pada akhirnya mereka yang akan menang.

"Ini gajah lawan semut. Ceritanya semut yang menang loh," ujar Megawati usai mencoblos di TPS 026 di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu (9/7/2014).

Megawati menambahkan, masalah UU MD3 yang merupakan undang-undang tidak bisa begitu saja diubah. Ia melihat perubahan hanya untuk kepentingan sesaat.

"Yang tercermin di DPR hanya mayoritas menekan minoritas. Kita sudah tahu, tentu saja dan silakan saja siapa gabung siapa sama siapa, tapi kalau cara ini dilakukan, saya prihatin," ungkap Mega.

Seharusnya, lanjut Mega, partai-partai lain menghormati dan menggunakan etika seperti Pemilu 2009 lalu. Saat itu pemenangnya adalah Partai Demokrat, dan PDIP tak melancarkan serangan politik apa pun.

"Pada 2009, karena bukan sebagai partai pemenang, kita sangat menghargai partai pemenang. Harusnya etika politik yang baik yang dikedepankan, maka hidup musyawarah mufakat bisa dilakukan DPR ke depan," tandas Mega.

Baca juga:

Pembahasan UU MD3 Berjalan Alot, Dua Koalisi Capres Berseberangan
Disoraki, 2 Politisi PDIP Ini Walkout dari Rapat UU MD3
Tjahjo Kumolo: Koalisi Merah Putih Cegah PDIP Pimpin DPR
Seluruh Anggota Fraksi PDIP Berpakaian Hitam, Ada Apa?
Koalisi Ramping, PDIP Terancam Tak Bisa Memimpin DPR

(Sss)