Sukses

Seluruh Anggota Fraksi PDIP Berpakaian Hitam, Ada Apa?

Sejumlah fraksi di DPR dikabarkan menghalangi langkah PDIP untuk menempatkan kadernya sebagai Ketua DPR.

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran anggota Fraksi PDIP di Gedung DPR hari ini tak mencerahkan mata. Tak lagi mengenakan warna merah membara, seluruh anggota Fraksi PDIP di DPR kompak mengenakan pakaian berwarna hitam. Mulai dari Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo, Wasekjen PDIP Eriko Sotarduga dan kader-kader lainnya mengenakan pakaian hitam. Tak ada ciri khas merah sama sekali.

Pakaian hitam yang dikenakan tak lain untuk menunjukkan kalau PDIP sedang berduka karena hak politiknya dikebiri. Sejumlah fraksi di DPR dikabarkan menghalangi langkah PDIP untuk menempatkan kadernya sebagai Ketua DPR.

"Kami berduka karena pikiran mayoritas memaksakan kehendaknya. Parpol yang melaksanakan pileg lalu dipilih rakyat. Kami dipilih rakyat jadi pemenang, tapi hak kami malah dikerdilkan," tegas Ketua Fraksi PDIP Puan Maharani di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Puan menjelaskan, suara rakyat yang memilih PDIP telah dikonversi menjadi kursi-kursi di DPR. Tak hanya itu, suara rakyat itu pula yang dianggap menjadi mandat bagi PDIP untuk menduduki jabatan sebagai pimpinan DPR/MPR dan pimpinan komisi-komisi.

"Tapi ada ketidakikhlasan, kami diharapkan tak jadi pimpinan DPR dan komisi. Padahal kami pada 2009 mengikuti dan menghormati hak suara pemenang pemilu," imbuhnya.

Puan pun meminta fraksi-fraksi dari partai politik untuk membuka mata hati dan nuraninya agar suara rakyat bisa terwakili dengan baik. Terkait perubahan UU tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3), putri Megawati Soekarnoputri itu tak akan terlalu fokus ke sana, apalagi besok akan dilakukan pencoblosan.

"Kita ingin terbukanya hati nurani untuk hargai pemenang pemilu sesuai UU MD3. Tapi sepertinya ada agenda dipaksakan untuk ubah MD3 yang berbeda dengan kesepakatan 2009. Kini kami fokus pada persiapan pilpres besok dulu. Bisa memilih sesuai mata hatinya besok," tandas Puan.

Fokus PDIP ini dibenarkan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Bahkan, untuk mencegah adanya kecurangan dalam Pilpres 2014 yang akan dilakukan besok, pihaknya menerapkan Siaga I.

"Kami Siaga I, tiap RT/RW akan 24 jam ronda. Kalau ada money politics tangkap. Ini berlaku di seluruh Indonesia," tegas Tjahjo di Jakarta, Selasa (8/7/2014).

Persiapan jelang Pilpres yang tengah dilakukan PDIP salah satunya adalah menyiapkan saksi politik serta tim IT untuk mencegah kecurangan. Tak hanya itu, Tjahjo juga mengatakan tiap relawan akan dikerahkan untuk menjaga tiap tempat pemungutan suara (TPS).

Khusus tim IT akan terpusat pada 4 titik di mana mereka akan memantau hasil hitung cepat. "Ada di Lenteng Agung, Nasdem Gondangdia, Cemara, Sisingamangaraja, Relawan Ibu Mooryati Soedibyo, sama juga dari Kadin," imbuhnya.

Baca juga:

Koalisi Ramping, PDIP Terancam Tak Bisa Memimpin DPR
PDIP: Ketua DPR Tetap dari Pemenang Pemilu
Golkar dan PKS Tolak Partai Pemenang Pemilu Jadi Pimpinan DPR

(Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini