Sukses

JK: Kasus Mafia Haji, Daging dan Alquran Sudah Ada di KPK

Jokowi menambahkan, mafia-mafia di banyak sektor sebenarnya sudah jelas penanganannya.

Liputan6.com, Jakarta - Cawapres nomor urut 2 Jusuf Kalla kembali membuat konfrontasi dalam debat capres terakhir. Menjawab pertanyaan dari cawapres Hatta Rajasa tentang penegakan hukum apa sebagai jalan untuk mencegah terjadinya kasus-kasus 'pencurian' di tubuh pemerintahan, JK berkata lugas.

"Jadi apa yang tadi disebut Pak Hatta tentang penegakan hukum sudah ada di KPK. (Korupsi) daging sudah di KPK, Alquran di KPK, haji di KPK, itu saja masalahnhya," tegas JK di Gedung Bidakara, Jakarta, Sabtu (5/7/2014) malam.

Menambahkan apa yang disampaikan JK, capres Jokowi mengatakan bahwa adanya mafia-mafia di banyak sektor sebenarnya sudah jelas penanganannya.

"Daging, energi, atau apa pun bukan untuk membawa ke dalam suasana tentang siapa yang mafia hukum, bukan itu. Apalagi tadi semuanya sudah dijelaskan Pak Prabowo," singkatnya dalam debat yang mengambil tema 'Pangan, Energi, dan Lingkungan'.

Menanggapi hal itu, Prabowo kembali membahas tentang kecurigaan pihak Jokowi-JK yang merasa dituduh sebagai pihak yang menjadi 'maling'.

"Inti dari apa yang Bapak arahkan bahwa mungkin kami menganggap pihak Bapak adalah satu pihak, bukan itu. Yang saya ingatkan selalu, kita sebagai bangsa punya kelemahan-kelemahan, kalau kita pura-pura tidak punya kelemahan, itu dosa terhadap rakyat," tegasnya.

Prabowo mencontohkan tentang adanya kontrak yang ditandatangani pemerintahan di masa lalu dan merugikan negara.

"Kalau ada sebuah pemerintah menandatangani kontrak yang merugikan bangsa selama puluhan tahun, apa itu tidak merugikan negara? Jadi marilah kita mawas diri dan memperbaiki bersama untuk demokrasi yang kita bangun bersama," ujarnya.

Memanfaatkan waktu yang tersisa, Hatta mengemukakan prestasinya. "Saya bersyukur dan berterima kasih bahwa setelah kami ngotot untuk renegosiasi, kontrak Tangguh sudah naik," singkatnya. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.