Sukses

Jokowi: Kalau Buruh Mendukung, Saya Bisa Jadi Presiden

Jokowi menegaskan kepeduliannya terhadap kaum buruh sudah pernah dibuktikan ketika masih aktif menjadi Gubernur DKI.

Liputan6.com, Jakarta - Capres nomor urut 2 Joko Widodo mengungkapkan calon pemimpin yang dapat memahami penderitaan rakyat, khususnya kaum buruh, adalah figur yang pernah berada dalam kondisi tersebut.

Hal itu diungkapkan dia ketika berdialog dengan ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Mardi Grass Bundaran 3 Citra Grand, Kelurahan Cikupa, Tangerang, Banten.

"Banyak orang mengklaim dekat dengan buruh dan pekerja. Kalau saya kan betul-betul dari sebuah hidup yang sangat berat dan miskin. Oleh sebab itu saya bisa merasakan. Kalau tidak pernah merasakan hidup sulit dan hidup enak terus, apa bisa dekat dengan bapak dan ibu semua? Logikanya di mana?" ucapnya yang sambut tepuk tangan para buruh, Senin (30/6/2014).

Dalam kegiatan yang juga dihadiri Presiden KSPSI Andi Gani dan Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning itu, Jokowi menjelaskan posisi walikota dan gubernur merupakan kesempatan yang diberikan Tuhan. Bahkan, lanjutnya, jika dikehendaki dan didukung oleh kaum buruh, dirinya mungkin dapat memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang.

"Hanya karena kehendak Yang Di Atas, saya bisa jadi walikota dan gubernur. Dan bisa jadi presiden kalau pekerja dan buruh dukung saya semua. Saya pastikan insya Allah 9 Juli sudah jadi presiden. Dukungan buruh cukup 70-80%," ucap Jokowi.

Mantan Walikota Surakarta itu menegaskan kepeduliannya terhadap kaum buruh sudah pernah dibuktikan ketika ia masih aktif menjadi Gubernur DKI.

Saat itu, Jokowi mengambil kebijakan menaikkan Upah Minimum Provinsi (UMP) hingga 44%. Sementara daerah lain hanya menaikkan rata-rata 5%.

"Yang kedua. Cari dalam sejarah apakah pernah ada pejabat yang menaikkan UMP sampai 44%? Cari! Bayangin saya didatangi pengusaha, maki-maki saya. Tapi setelah saya beri kalkulasinya, diem. Karena logikanya masuk," tutur Jokowi yang kembali disambut riuh ratusan buruh. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini