Sukses

Anies: Prabowo Benar-benar Tegas atau Hanya Pencitraan?

Dalam survei Indo Barometer disebutkan, calon presiden Prabowo Subianto lebih tegas dari Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta - Indo Barometer merilis surveinya terhadap calon presiden dan calon wakil presiden. Dalam survei ini, disebutkan, calon presiden Prabowo Subianto lebih tegas dari Joko Widodo.

Terkait survei itu, Juru Bicara pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Anies Baswedan tidak sependapat. Anies pun menyarankan, lebih baik masyarakat yang menilai, mana yang lebih tegas, Prabowo atau Jokowi.

"Sebenarnya kita malah menganjurkan kepada masyarakat untuk menilai," kata Anies usai survei di Hotel Harris, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (29/6/2014).

Anies mempertanyakan keputusan Prabowo mana yang dinilai tegas. Apakah di sektor perekonomian atau sektor lain. Karena di sektor perekonomian, tidak ada ketegasan dari Prabowo.

"Perekonomian yang mana (putusan Prabowo tegas)? Ekonomi yang mau open (terbuka) pada market internasional atau mau nasionalistik tertutup? Retoriknya nasionalis tertutup, tapi ketika diskusi bicaranya terbuka. Di mana tegasnya," ujar Rektor Universitas Paramadina ini.

Anies juga mempertanyaan ketegasan Prabowo mengenai Indonesia yang heterogen atau kebhinekaan. Prabowo membicarakan kemajemukan tapi mengakomodasi kelompok-kelompok yang ekstrem. "Itu tegasnya di mana?" kata Anies.

Disitulah, kata Anies masyarakat bisa mempertanyakan ketegasan Prabowo. Sebab, ketegasan Prabowo itu benar-benar ketegasan atau ketegasan yang hanya untuk pencitraan.

"Tegasnya kenyataan atau tegasnya pencitraan? Kalau tegasnya kenyataan, tunjukkan 3 sampai 5 keputusan dimana keputusan Prabowo itu tegas. Termasuk itu dalam menyusun koalisi dan dukungan di situ saya rasa ada pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab yang menyangkut ketegasan," ujar Anies.

Direktur Indo Barometer M Qodari menjelaskan, berdasarkan survei pihaknya nama Prabowo Subianto berasosiasi dengan ketegasan. Kata tegas muncul di benak pemilih saat menyebut nama Prabowo dengan presentase 27,0 persen. Sedangkan, kata tegas muncul di benak pemilih saat menyebut nama Jokowi hanya sebesar 2,2 persen. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.