Sukses

Dukung Jokowi, Pengusaha Muda Tionghoa Bagi-Bagi Bakpao

Ketua Solo Youth Club menjelaskan, bakpao merupakan kuliner hasil akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa.

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai cara dilakukan untuk menunjukkan dukungan bagi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Di Solo, para pengusaha muda Tionghoa memberikan dukungan kepada pasangan nomor urut 2 itu dengan membagikan ratusan bakpao kepada penarik becak dan pengunjung Pasar Gede Solo.

Berdasarkan pantauan liputan6.com, Selasa (24/6/2014), puluhan pengusaha muda Tionghoa yang tergabung dalam Solo Youth Club mengenakan kemeja kotak-kotak khas Jokowi. Mereka berkumpul di depan pintu utama Pasar Gede sembari membentangkan spanduk bertuliskan 'Terima Kasih Jokowi'.

Setelah itu, para pengusaha muda Tionghoa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan itu langsung menyebar untuk membagikan bakpao kepada para pengunjung Pasar Gede dan penarik becak. Sembari memberikan kue khas Tionghoa itu, mereka berpesan supaya memilih pasangan Jokowi-JK pada pilpres 9 Juli nanti.

Ketua Solo Youth Club Tanu Kismanto mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai realisasi dan ekpresi para pengusaha muda di Solo kepada figur Jokowi. Mereka menilai, kinerja dan kepemimpinan Jokowi sudah terbukti saat menjadi wali kota Solo selama dua periode.

"Kita tahulah hasil kerja Pak Jokowi di Solo itu sangat baik. Bisa memilih dan memilah masalah. Dan tentunya bekerja keras saat menjabat wali kota," kata Tanu di Pasar Gede Solo.

Lebih lanjut Tanu menambahkan, selama menjadi wali kota Solo, Jokowi tidak membeda-bedakan baik suku, etnis, golongan maupun agama. Dengan kepemimpinan seperti itu, semua warga Solo merasa nyaman dan aman di bawah Jokowi. "Saat Pak Jokowi menjadi wali kota, kita benar-benar merasa ada kepercayaan kepada pemimpin," ujarnya.

Selain itu, lanjut Tanu, sebagai pengusaha ia merasa sangat terbantu dengan kebijakan-kebijakan yang diambil Jokowi saat menjadi wali kota. "Untuk perkembangan bisnis, Pak Jokowi sangat membantu pengusaha karena adanya pelayanan perizinan satu atap yang sedemikian lancar," ujarnya.

Ketika disinggung mengenai aksi bagi-bagi bakpao, dia menjelaskan bahwa kue tersebut merupakan kuliner hasil akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa. "Jumlah bakpao yang dibagikan sekitar 300 biji," sebutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini