Sukses

Timses Klaim Panggung Debat Capres Jilid III Dikuasai Prabowo

Anggota Timses Prabowo-Hatta, Priyo Budi Santoso menilai saat Debat Capres III, sorotan publik lebih ditujukan pada Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Debat Capres jilid III yang bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional masih menjadi topik pembicaraan hangat para elite politik. Anggota Timses Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Priyo Budi Santoso menilai saat debat kemarin, sorotan publik lebih ditujukan kepada Prabowo. Tak hanya menguasai tema, Prabowo dianggap mampu menguasai panggung dengan baik.

"Semalam itu panggung dikuasai Prabowo. Menguasai betul mengenai persoalan ketahanan nasional dan masalah politik internasional. Pak Prabowo bicara dalam posisi sebagai pemimpin sebuah negara besar yang menguasai problem-problem yang dihadapi oleh bangsa," kata Priyo dalam keterangan resminya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Senin (22/6/2014).

Atas buah pikiran yang disampaikan Prabowo Minggu 22 Juni malam itu, Wakil Ketua DPR itu mengatakan, rakyat Indonesia bisa merasa bangga, kalau punya presiden yang mempunyai aura sebagai pemimpin sebuah negeri besar seperti Indonesia ini.

"Sementara Jokowi (capres Joko Widodo) itu sering terjebak pada masalah teknis dan mikro dan agak keteteran dalam menghadapi ini. Meski perlu juga saya puji terhadap kesiapan beliau untuk mempertaruhkan apa meski pun ada nilai yang bagus. Secara umum panggung semua dikuasai oleh Prabowo," terangnya.

Politisi Partai Golkar itu juga menegaskan, yang rakyat Indonesia butuhkan sekarang adalah pemimpin yang bisa dibanggakan sebagai pemimpin dari 260 juta jiwa. Ia menerangkan kemakmuran rakyat dan ketidakadilan itu yang ampuh, barulah membangun sebuah armada tentara yang kuat dengan alat senjata yang kuat.

"Ini kelihatan sekali lagi Prabowo menguasai tentang hal itu. tidak sekadar bicara tentang hal-hal drone dan seterusnya yang justru menjadi titik lemah. Karena ketika alat-alat strategis kita dijual pada masa sebelumnya," tegas Priyo.

Selain itu, Priyo mengaku elektabilitas Prabowo mengalami tren positif, apalagi pasca-serangan pernyataan dari mantan Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI (Menhankam/Pangab) Jenderal Purnawirawan TNI Wiranto.

"Ada kenaikan signifikan dari Prabowo Subianto pada hari-hari ini jadi menuai menuai simpati justru ketika Prabowo banyak diserang oleh beberapa jenderal pendukung," imbuhnya.

"Setelah penampilan Prabowo dua kali debat memanen simpati ini buktinya tren Prabowo sudah naik dan sudah mulai seimbang kalau tidak menyalip dikit. Karena waktunya masih ada waktu dua minggu saya kira tren kenaikan ini patut fenomena yang bagus untuk menuju kemenangan," tandas Priyo.

Pada segmen penutup Debat Capres jilid III yang dimoderatori Guru Besar Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana itu, Prabowo menyampaikan kesimpulan dari serangkaian gagasan dari tema tersebut. Menurutnya, untuk memperkuat ekonomi adalah mengurangi pemborosan dan kebocoran APBN.

"Karena itu kita harus kerja keras untuk memperkuat ekonomi kita, kita harus mengurangi pemborosan dan kebocoran. Benar kita harus kurangi. Kalau tak mengurangi kita tidak akan punya kekuatan, semua hanya menjadi slogan, semua hanya impian," ujar Prabowo di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu malam 22 Juni 2014.

Untuk ketahanan nasional, imbuh Prabowo, kuncinya adalah kemakmuran rakyat yang ditopang perekonomian yang kuat. "Bagi kami, Prabowo-Hatta. ketahanan yang paling kuat adalah kemakmuran rakyat."

"Kita harus hemat besar-besaran, disiplin pribadi, membersihkan aparat, mewujudkan aparat yang bisa dipercaya. Kita akan bangun ekonomi, meningkatkan pembangunan, meningkatkan kesejahteraan rakyat. Baru akan terwujud ketahanan kita yang kuat, baru kita disegani," tandas Prabowo.

Menurut Prabowo, tidak ada suatu negara yang disegani dan dihormati selama negara tersebut lemah. "Karena itu kita akan berjuang kuat mengamankan kekayaan nasional. Dengan demikian kita menjadi negara yang kuat, yang berdiri di atas kaki yang kuat," pungkas capres nomor urut 1 itu. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini