Sukses

Alasan Jubir Demokrat Ruhut Sitompul Dukung Jokowi-JK

Ketua Umum Partai Demokrat SBY menegaskan partainya memilih netral dalam Pilpres 2014.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat SBY menegaskan partainya memilih netral dalam Pilpres 2014. Namun, sejumlah besar kader Demokrat telah menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Berbeda dengan kader Demokrat lainnya, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul memilih mendukung Jokowi-JK. Secara resmi, Ruhut yang dulunya kerap mengkritik Jokowi akan mendeklarasikan dukungannya pada pasangan nomor urut 2 itu pada Senin (23/6/2014) malam ini.

Ia menjelaskan, pilihannya jatuh kepada Jokowi-JK karena kecewa atas sikap partai-partai koalisi yang tak mendukung SBY sepenuh hati. Terlebih, Prabowo menyebut ada kebocoran anggaran, padahal di hadapan ratusan pengurus Demokrat, pasangan nomor urut 1 itu berjanji meneruskan program SBY.

"Mereka kan didukung partai koalisi pemerintahan sekarang, tapi malah nyerang kita dengan sebut bocor. Seharusnya, dia (Prabowo) berkaca dan tanya dulu ke Pak Hatta bagaimana," ujar Ruhut dalam keterangannya di Jakarta.

Alasan lain ia berubah pikiran adalah karena slogan yang diusung Jokowi-JK, yakni 'Indonesia Hebat'. Menurut dia, kalimat itu bentuk pujian tidak langsung kepada pemerintahan Presiden SBY. Ruhut pun membandingkannya dengan slogan yang diangkat pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yaitu 'Indonesia Bangkit'.

"Artinya mereka mengakui keberhasilan SBY selama 10 tahun ini, makanya dikatakan 'Indonesia Hebat'. Kalau Indonesia Bangkit, bangkit apanya? Memangnya selama ini SBY tidur?"

Terkait sikap kritis PDIP sebagai partai oposisi terhadap pemerintahan SBY, Ruhut mengaku sudah memaafkannya. Hal itu terjadi saat Ruhut gagal maju sebagai Ketua Komisi III DPR.

"Pada saat pemilihan itu, di saat partai koalisi lain menyerang aku, PDIP tidak. Trimedya lantang berbicara bahwa Ruhut adalah pilihan SBY selaku ketua umum sehingga harus dihargai partai lain. Apa aku sekarang tidak memaafkan? Aku sudah maafkan, aku sedih melihat kawan-kawanku di koalisi sekarang yang tidak loyal," ungkap Ruhut.

Menurutnya, PDIP justru lebih beretika dalam mengkritik pemerintahan dibandingkan partai-partai koalisi pemerintahan yang kini mendukung Prabowo-Hatta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini