Sukses

Debat Capres Jilid II, Siapa Lebih Unggul?

Dengan debat jilid kedua ini, khalayak semakin dapat menilai kemampuan dua capres untuk memimpin Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Widji Ananta, Silvanus Alvin, Ahmad Romadoni, dan Luqman Rimadi

Pria tinggi kurus berkemeja kotak-kotak itu melangkah ke pekuburan di Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Sabtu sore 14 Juni 2014. Dengan postur badan dan kemeja khasnya, Joko Widodo alias Jokowi memang gampang dikenali banyak warga. Terlebih setelah penampilan dirinya bersama pasangannya, Muhammad Jusuf Kalla pada debat perdana calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, 9 Juni lalu.

Kini, sehari menjelang debat capres jilid kedua, Jokowi menyempatkan diri berziarah ke makam ayahnya, Widjiatno Notomihardjo. Dengan didampingi sang bunda, Sudjiatmi, Jokowi langsung duduk bersila tak jauh dari hadapan makam ayahnya dan membacakan doa.

Gubernur nonaktif DKI Jakarta ini kemudian mengambil keranjang bunga yang telah dipersiapkan ibunya untuk ditaburkan di atas makam ayahnya. "Ini kan mendoakan. Ya mendoakan untuk bapak saya abis salat, ke sini," ujar Jokowi di lokasi.

Mantan Walikota Solo tersebut mengatakan, dirinya terakhir kali mengunjungi makam orangtuanya tersebut pada 2 pekan yang lalu. Kini ia kembali datang dan mendoakan sang ayah.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat capres tahap kedua antara Prabowo Subianto dan Jokowi di Hotel Gran Melia Jakarta pada Minggu 15 Juni 2014 malam, tepatnya pukul 20.00 WIB. Dalam debat ini, Prabowo dan Jokowi yang tidak didampingi cawapres masing-masing bakal saling adu visi dan misi soal pembangunan ekonomi dan kesejahteraan.

Debat kedua akan dilaksanakan dan disiarkan langsung sejumlah stasiun televisi. Adu ide dan gagasan bakal dipandu moderator, yang merupakan seorang dosen ekonomi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Profesor Ahmad Erani Yustika.

Persiapan Jokowi

Setelah sepekan berkampanye di Jawa Barat dan Jawa Tengah, capres Jokowi memilih beristirahat di kampung halamannya di Solo, Jawa Tengah. Mantan Walikota Solo ini juga bersilaturahmi dengan sejumlah pemuka agama.

Selain itu, Jokowi juga memanfaatkan waktunya di Solo untuk mempersiapkan debat capres tahap dua yang akan dihelat Minggu 15 Juni 2014. Nah, seperti apa persiapan Jokowi menghadapi Prabowo?

Capres nomor urut 2 itu mengatakan, dirinya baru saja melakukan simulasi dengan 20 orang anggota tim debat di Solo. Gubernur nonaktif DKI Jakarta memboyong tim tersebut dari Jakarta ke Solo untuk berdiskusi dengannya.

"Persiapan sudah. Itu tim kita yang di Jakarta dikumpulkan semua di Solo. Semuanya tim persiapan untuk debat tadi bertemu. Ada 20 orang tadi di hotel," ujar Jokowi.

Menurut Jokowi, pada adu gagasan kedua nanti, ia dan Prabowo dalam posisi duduk di panggung debat. Tidak berdiri seperti pada debat pertama.

"Kita ini kan latihan, menyiapkan pakai simulasi memang semuanya harus disiapkan dengan perencanaan yang baik. Iya dong ada simulasi. Kan ini forumnya beda. Forumnya tidak di podium tapi duduk di kursi," ujarnya.

Dalam simulasi itu juga, Jokowi membahas berbagai persoalan soal perekonomian di Nusantara. Namun capres Koalisi Indonesia Hebat itu belum bisa membeberkan secara detail materi apa saja yang sudah ia persiapkan.

"Ya tentang masalah-masalah ekonomi. Nggak mungkin dipaparkan sekarang. Besok saja," tandas Jokowi.

Prabowo Percaya Diri

Lain Jokowi, berbeda pula Prabowo dalam mempersiapkan debat kedua. Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini bahkan tidak sibuk kampanye pada Sabtu 14 Juni atau sehari jelang adu debat dan gagasan dengan rivalnya, Jokowi. Terlebih, Prabowo sempat mengaku agak grogi saat debat perdana capres-cawapres pada 9 Juni lalu.

Namun, Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan nomor urut 1 Prabowo-Hatta, Mahfud MD mengatakan Prabowo sangat percaya diri menghadapi debat besok.

"Pak Prabowo sangat percaya diri. Yang debat kemarin pun sukses, yang bilang tidak sukses itu hanya beberapa media, yang lain bilang sukses. Apalagi beberapa pengamat, profesional, bilang itu lebih bagus Prabowo," kata Mahfud di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Sabtu 14 Juni 2014.

Mahfud juga membantah adanya isu Prabowo menyewa pengajar public speaking untuk debat kedua ini, menyusul performa debat pertama yang kurang apik. Pertemuan tertutup pada Sabtu 14 Juni di Hambalang, Bogor, Jawa Barat menurutnya hanya sekadar membicarakan masalah teknis debat.

"Persiapan khusus nggak ada dalam arti latihan nggak ada. Tapi persiapan khusus itu dalam arti beliau nggak pergi ke mana-mana. Bisa istirahat dan mempersiapkan diri. Mengundang ahli debat, public speaking tidak ada," imbuhnya.

Mahfud menjelaskan, pengalaman Prabowo menjadi cawapres 2009 sudah cukup sebagai bekal menuju debat besok. "Kita tahu Prabowo sudah tahu apa yang harus dilakukan. Tentu dia tahu masalah-masalah itu ada di otaknya. Kalau kita tambahkan nggak ada gunanya karena dia sudah tahu," ucap mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.

Strategi Timses

Baik Jokowi maupun Prabowo tentunya telah mempersiapkan segalanya, termasuk strategi jitu memenangkan perdebatan.

Juru bicara pasangan capres-cawapres Prabowo-Hatta, Nurul Arifin mengatakan Prabowo siap menghadapi debat capres jilid 2 dengan tema seputar pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial.

"Kita beri masukan kepada Pak Prabowo. Beliau pun tentu sudah siap," kata Nurul dalam sebuah acara diskusi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 14 Juni 2014.

Nurul yakin jagoannya akan lebih gamblang membeberkan konsep mengenai ekonomi yang menjadi tema pada debat besok. Sebab, pada debat ini akan disampaikan gagasan dari buah pikiran Prabowo sendiri ditambah masukan beberapa pihak.

"Ada kekuatan dari visi-misi capres Prabowo yang kalau diungkapkan secara detail dan lengkap akan sangat menjual, karena masyarakat akan tahu secara lengkap," tuturnya.

Nurul menjelaskan, untuk bahasan kesejahteraan sosial, Prabowo akan memberikan paparan yang konkret dalam debat tersebut. Sebagai contoh soal revolusi susu dan makan telur. "Kalau kami, salah satu revolusi putih adalah memberikan minum susu dan makan telur," papar dia.

Sedangkan di sektor kerakyatan, menurut Nurul, Prabowo akan memperhatikan para guru honorer karena mereka nantinya akan ada pengangkatan setiap tahun. Sedangkan untuk para petani dan nelayan, pihaknya akan membuat sistem perbankan yang khusus.

"Guru honorer yang ada sekitar 800 ribu orang akan diangkat dalam 1 periode pemerintahan. Mereka akan mendapatkan insentif Rp 4 juta dan itu langsung ditransfer. Kemudian membuat perbankan, petani dan nelayan dengan sistem pinjaman langsung. Itu basis kerakyatan," papar Nurul.

Kubu Jokowi tak mau kalah. Caleg dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hamid Basyaib mengatakan, capres pasangan nomor urut 2, Jokowi juga sudah siap memaparkan secara konkret visi-misi mereka pada debat Minggu 15 Juni 2014.

Hamid mengatakan, tak sulit bagi Jokowi menghadapi topik debat Minggu malam itu, karena semuanya sudah pernah dilakukan saat menjabat Walikota Solo atau Gubernur DKI Jakarta.

"Relokasi pedagang kaki lima dengan sangat bermartabat. Artinya, itu dia sudah lakukan dan bukan akan lakukan seperti Pak Prabowo. Saya kira itu. Kebetulan Pak Jokowi akan diuntungkan dengan ini, pengalaman konkret yang aktual itu apa memang sudah dialami," jelas Hamid.

Beberapa hari sebelumnya, Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Tjahjo Kumolo mengatakan tidak ada persiapan khusus dalam menghadapi debat kedua ini. Jokowi akan tampil apa adanya seperti debat sebelumnya. "Tidak ada materi khusus atau sesuatu yang kita siapkan. Apa adanya saja nanti," kata Tjahjo.

Menurut Sekjen PDIP itu, Jokowi sudah paham betul apa yang akan disampaikan pada debat nanti. "Pak Jokowi biasanya membaca kembali visi misinya sebelum mengikuti debat, ada beberapa evaluasi dari debat sebelumnya," ungkapnya.

Selain itu, tim juga sudah melakukan beberapa evaluasi dari debat yang sudah dilakukan. Lalu, evaluasi saat masa pemerintahan SBY juga akan disampaikan. "Karena visi-misi capres berangkat dari pada aspirasi yang diterima Pak Jokowi dari rakyat, ada juga hasil evaluasi pemerintahan SBY," tandasnya.

Visi-Misi Kedua Capres

Untuk diketahui, Prabowo-Hatta mempunyai agenda membangun perekonomian yang kuat, berdaulat, adil dan makmur; melaksanakan ekonomi kerakyatan; membangun kembali kedaulatan pangan, energi dan sumber daya alam; meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melaksanakan reformasi pendidikan.

Kemudian meningkatkan kualitas pembangunan sosial melalui program kesehatan, sosial, agama, budaya dan olahraga; mempercepat pembangunan infrastruktur; menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup.

Sementara, Jokowi-JK mempunyai 9 agenda prioritas yang disebut Nawa Cita. Di bidang ekonomi agenda Jokowi-JK adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

Juga mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; melakukan revolusi karakter bangsa; memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

Saran Pengamat

Debat capres antara Prabowo dan Jokowi tentunya bakal ditunggu banyak kalangan. Pengamat politik dari Polcomm Institute Heri Budianto menilai, debat capres putaran kedua ini akan menjadi momentum pembuktian pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Keduanya akan menyampaikan visi dan misi mengenai konsep ekonomi kerakyatan yang selalu didengungkan masing-masing pasangan.

"Isunya yang akan diangkat soal ekonomi dan kesejahteraan sosial. Saya kira kedua tokoh ini dengan gaya berbeda mereka memiliki visi misi ekonomi kerakyatan dan itu selama ini mereka gembar-gemborkan kepada seluruh rakyat Indonesia dan kita ingin dengar bagaimana implementasi visi misi keduanya," ujar Heri dalam acara diskusi bertajuk `Peluang Capres Pemilu 2014` yang diselenggarakan Universitas Mercu Buana di Hotel Gren Alia, Jakarta Pusat, Kamis 12 Juni silam.

Heri pun berharap, debat jilid kedua nanti akan berlangsung lebih seru. Jokowi dan Prabowo tidak hanya bicara pada tataran konsep semata, namun juga lebih implementatif.

"Karena pada tataran konsep, rakyat bisa baca di draf visi misi yang sudah mereka tuliskan. Tapi, bagaimana caranya menekan laju inflasi, bagaimana cara dan langkah menasionalisasikan aset, bagaimana caranya menekan persoalan sosial? Dan ini lebih penting dari debat itu," ucapnya.

Dengan penyampaian yang lebih bersifat implementatif, Heri yakin, tayangan debat yang akan ditayangkan langsung di beberapa televisi swasta itu mampu menarik perhatian warga yang belum menentukan pilihan ataupun yang sudah menentukan pilihan kepada capres-cawapres tertentu.

"Sehingga rakyat tidak terjebak pada soal konseptual, karena kalau soal konseptual tentu ada masalah dengan pemahaman masyarakat. Karena kita menginginkan langkah yang dilakukan oleh presiden dan wakil presiden bila terpilih nanti," ucapnya.

Tak bisa dipungkri, aksi saling sindir dan saling serang antara kedua kubu capres-cawapres tak bisa dihindari. Bahkan, saat debat pertama, Senin 9 Juni lalu kondisi itu terjadi. Padahal, masih ada 4 kali debat yang harus dijalani kedua pasangan tersebut.

Menanggapi hal itu, anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo mengatakan, sebaiknya para calon menyiapkan diri dengan baik. Bukan malah saling menjelekkan satu sama lain.

"Saya justru titip kepada mereka (pada para pasangan capres) jangan saling memburukkan. Tapi yang diutamakan jual apa yang akan kau lakukan untuk Indonesia ke depan," kata Pramono Edhie usai memberikan materi kepada pengajar muda di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis 12 Juni 2014.

Pramono mengatakan, aksi saling menjelekkan tak akan berakhir. Sebagai manusia, masing-masing pasangan pasti punya kekurangan. Seharusnya mereka bisa belajar dari kekurangan itu.

"Kalau saling memburukkan, manusia. Manusia tidak ada yang sempurna, jauh lebih baik manusia yang siap belajar dan menyempurnakan diri. Itu lebih baik, daripada dia merasa sempurna dan tidak mau berubah," tegas purnawirawan jenderal bintang 4 itu.

Karena itu, dirinya berharap kedua pasangan cepres-cawapres itu lebih mengutamakan sesuatu yang akan dikerjakan bagi Indonesia. Sehingga masyarakat dapat menilai calon mana yang benar-benar cocok memimpin Indonesia ke depan.

"Saya sarankan, saya berharap masing-masing kandidat jual apa yang akan kau lakukan. Jadi suatu saat rakyat yakin akan memilih. Kalau tidak sesuai, rakyat boleh menagih janji," tandas Pramono Edhie.

Debat Lebih Lama

Adapun dalam debat capres jilid II nanti akan berlangsung lebih lama dibanding debat perdana. Menurut Komisioner KPU Sigit Pamungkas, pembukaan memakan waktu 3 menit. Setelah itu keduanya diberi waktu untuk memaparkan visi-misi selama 12 menit. Kemudian penajaman visi-misi 10 menit. Sementara pertanyaan untuk moderator diberi waktu 12 menit.

Debat kedua yang bertemakan Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial itu tak dimoderatori oleh Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar.

Pada debat kedua ini, moderator yang bertugas adalah Ahmad Erani Yustika. Dia merupakan doktor lulusan University of Gottingen (Georg-August-Universität Göttingen), Jerman. Dan guru besar ilmu ekonomi kelembagaan dari Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya.

Tentunya ajang debat antara Jokowi dan Prabowo sangat dinantikan hampir 200 juta warga Indonesia yang memiliki hak pilih --sesuai pengumuman KPU Daftar Pemilih Tetap Pilpres 2014 mencapai angka 190.291.110.

Dengan debat jilid kedua ini, boleh dikatakan, khalayak semakin dapat menilai kemampuan dua capres tersebut untuk memimpin Indonesia. Terutama sebagai tolak ukur dalam menentukan pilihan terhadap pasangan capres-cawapres yang layak memimpin Indonesia lima tahun ke depan. Nantikan saja. (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini