Sukses

Lagu Padamu Negeri Tutup Debat Perdana Prabowo Vs Jokowi

Debat antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam.

Liputan6.com, Jakarta - Debat pasangan capres dan cawapres peserta Pilpres 2014 perdana yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Balai Sarbini, Jakarta selesai digelar. Debat antara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla berlangsung selama kurang lebih 2,5 jam.

Debat dengan tema 'Pembangunan Demokrasi, Pemerintahan Bersih dan Kepastian Hukum' itu dipandu Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada, Zainal Arifin Mochtar. Debat dimulai pukul 20.00 WIB  dan berakhir pukul 22.25 WIB.

Debat dimulai dengan pemaparan visi dan misi kedua pasangan capres dan cawapres. Dalam visi misinya, capres Prabowo mengatakan, demokrasi adalah hal yang harus diperbaiki, pertahankan, dan kembangkan terus. "Karena demokrasi adalah cita-cita pendiri bangsa, dan kita telah mencapai dengan susah payah, dengan banyak pengorbanan," kata dia, Senin (9/6/2014).

Sedangkan bagi capres nomor urut 2 Jokowi, dalam visi misinya mengatakan, republik ini milik semua rakyat yang ingin lebih sejahtera.

"Demokrasi adalah soal mendengar suara rakyat dan melaksanakannya. Untuk itu, kami datang ke kampung-kampung, pasar-pasar, bantaran sungai. Karena kami ingin mendengar suara rakyat," kata Jokowi.

Riuh rendah tepuk tangan mengakhiri pernyataan visi-misi masing-masing capres-cawapres. Berkali-kali pula moderator mengingatkan, para pendukung yang memenuhi Balai Sarbini untuk tidak tepuk tangan.

"Tolong tidak tepuk tangan di tengah-tengah pernyataan. Karena masyarakat ingin mendengar pernyataan mereka dengan jelas," kata Zainal mengingatkan.

Jokowi berjanji akan melanjutkan pemerintahan sebelumnya yang dianggap baik dan akan memperbaiki program yang tidak baik supaya ada kesinambungan. Sementara Jusuf Kalla mengatakan, perlu ada revolusi mental untuk memperbaiki bangsa ke depan.

Zainal Arifin Mochtar melempar pertanyaan tentang semboyan bangsa Bhinneka Tunggal Ika: berbeda-beda tapi tetap satu jua. Dan yang paling penting, bagaimana cara mewujudkannya.

Capres Jokowi dengan sigap menjawab bahwa Bhinneka Tunggal Ika sudah final. Guna meyakinkan jawabannya, dia mencontohkan apa yang dilakukannya untuk menyikapi kontroversi Lurah Susan di wilayah Lenteng Agung, di mana sejumlah oknum masyarakat menolaknya hanya karena perbedaan keyakinan.

Dalam sesi tanya jawab antara dua kandidat pada segmen IV, Prabowo Subianto menjawab pertanyaan dari cawapres pasangan nomor urut 2 Jusuf Kalla terkait masalah HAM.

"Tadi Bapak menyampaikan pada awal-awal, tiada pengikut yang salah, hanya pemimpin yang salah soal pelanggaran HAM di masyarakat. Bagaimana tanggapan Pak Prabowo?" tanya JK.

Prabowo pun menjawab pertanyaan JK. Menurutnya, HAM yang paling mendasar adalah hak untuk hidup. Tugas Undang-Undang Dasar yang diberikan yaitu melindungi segenap tumpah darah Indonesia dan tugas pemerintah adalah mengamankan negara dari segala ancaman.

"Jadi saya sekian puluh tahun adalah abdi negara yang membela kedaulatan dan HAM. Mencegah kelompok-kelompok radikal atau yang menggunakan kekerasan dengan maksud mengancam keselamatan orang-orang tak bersalah," jawab Prabowo.

Debat diakhiri dengan pernyataan penutup dari Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta. Setelah dinyatakan berakhir, kedua pasang capres-cawapres saling berjabat tangan dan cium pipi kanan dan cium pipi kiri (cipika-cipiki).

Suasana nampak akrab. Bahkan JK yang menjabat tangan Hatta Rajasa nampak tersenyum lebar dan berulang kali menyebut namanya,

"Hatta...Hatta," ucap JK kepada lawan bicaranya itu.

Prabowo Subianto, Hatta Rajasa, Jusuf Kalla, dan Joko Widodo lalu berdiri berdampingan dengan moderator. Lagu Padamu Negeri kemudian dikumandangkan menutup acara debat perdana tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.