Sukses

Surat Pemecatan Prabowo Beredar, Apa Respons Gerindra?

Alasan pemecatan Prabowo terangkum dalam tujuh poin.

Liputan6.com, Jakarta Beredarnya surat pemecatan Prabowo Subianto dari Dinas Kemiliteran Angkatan Bersenjata Republik Indonesia --kini Tentara Nasional Indonesia-- tak membuat Partai Gerindra risau. Partai pengusung Prabowo sebagai calon presiden itu mengatakan, tak ingin kampanye hitam tersebut mengaburkan penyampaian visi-misi pada debat capres-cawapres malam nanti.

"Kita jangan terlalu sensitif, nanti malah kabur visi-misi capres," kata Ketua DPP Gerindra Martin Hutabarat di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).

Surat pemecatan oleh Dewan Kehormatan Perwira (DKP) itu beredar Minggu 8 Juni di jejaring sosial Twitter dan Facebook. Tapi Martin membantah Prabowo dipecat dengan tidak hormat. Buktinya, kata Martin, mantan Danjen Kopassus itu masih menerima uang pensiun.

"Saya juga kurang tahu yang beredar apa, yang ada kekuatan hukum, apa keputusan TNI. Harus ada putusan resmi untuk jadi pegangan. Pak Prabowo tak pernah dipecat dengan tak hormat, makanya dapat pensiun," paparnya.

Martin tak mau berspekulasi apakah kampanye hitam itu dilontarkan rivalnya. Yang jelas, kata anggota tim kampanye nasional Prabowo-Hatta itu, pihaknya tak mau memperpanjang persoalan, karena Prabowo sendiri enggan menanggapi.

"Pak Prabowo tak mau ambil pusing. Orangnya tak terlalu reaktif pada isu-isu yang menjelekkan dirinya," tegas Martin.

Dalam dokumen keputusan DKP yang beredar itu tertulis agar Prabowo Subianto dijatuhkan hukum administrasi berupa diberhentikan dari dinas keprajuritan secara tidak hormat alias dipecat.

Disebutkan alasan pemecatan Prabowo yang terangkum dalam 7 poin. Poin terakhir berbunyi: telah melakukan tindak pidana:
a. Ketidakpatuhan (Pasal 103 KUHPidana Militer).
b. Memerintahkan dan Group-4/Sandha Kopassus dan anggota Satgas Merpati serta Satgas Mawar untuk melakukan perampasan kemerdekaan orang lain (Pasal 55 (1) ke 2 juncto Pasal 333 KUHP) dan penculikan (Pasal 55 (1) ke 2 jo Pasal 328 KUHP)

Terkait debat capres-cawapres yang akan berlangsung malam nanti, Martin mengatakan pertarungan ideologis itu harus menarik, supaya masyarakat tidak bosan menontonnya. Ia mengatakan kedua pasangan harus mempersiapkan diri masing-masing dengan baik.

"Debat harus seimbang, biar menarik. Kita harap debat menarik supaya rakyat tertarik menontonnya. Perlu masing-masing mempersiapkan diri," ujar Martin.

Debat nanti malam akan dipimpin Direktur Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada Zainal Arifin Mochtar. Debat dengan durasi 2 jam itu akan dimulai pukul 20.00 WIB.

Penampilan kedua pasangan capres-cawapres ini akan disiarkan SCTV, Indosiar dan Berita Satu. Saksikan pula live streaming di www.liputan6.com mulai pukul 19.30 WIB. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini