Sukses

Mega Geram Jokowi Disebut Capres Boneka

Mega meluruskan, penyebutan Jokowi sebagai petugas partai bukan berarti sebagai capres, mantan Walikota Solo itu berada di bawah kendalinya.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri geram menghadapi tanggapan pihak yang menganggap Jokowi sebagai capres boneka. Lantaran majunya Jokowi sebagai capres disebut oleh Mega sebagai petugas partai. Menurut Mega, penyebutan capres nomor urut 2 itu sebagai petugas partai merupakan aturan yang ada dalam partainya.

"Dalam black campaign disebut Jokowi nantinya jadi presiden boneka saya, karena saya sebut Pak Jokowi sebagai petugas partai. Hal itu karena memang demikian dalam partai kami. Di partai orang beda, ya tidak apa-apa," tegas Mega saat menghadiri acara deklarasi dukungan warga Papua kepada Jokowi-JK di GOR Waringin, Jayapura, Kamis (5/6/2014).

Mega meluruskan, penyebutan Jokowi sebagai petugas partai bukan berarti sebagai calon presiden, Jokowi berada di bawah kendalinya. Sebagai petugas partai, Jokowi diberi mandat olehnya untuk menjadi presiden yang memimpin jutaan rakyat Indonesia. Karena dipilih oleh rakyat, maka tugas Jokowi adalah mengabdi untuk rakyat, bukan kepadanya.

"Jadi nggak bisa petugas partai hanya ikut Mega saja. Alangkah naifnya. Sebagai ketua umum, saya beri rekomendasi setiap eksekutif yang PDI Perjuangan, yang jadi walikota, bupati, gubernur. Mereka adalah petugas partai yang direkomendasikan untuk jalankan tugas memimpin, begitu juga Jokowi sebagai capres," ucapnya.

Perempuan presiden pertama Indonesia pun mengaku, jatuhnya pilihan terhadap Jokowi untuk menjadi capres karena memang dia melihat sosok Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu sebagai seorang pemimpin. Dengan pengalamannya memimpin Solo dan Jakarta, ia yakin Jokowi pilihan yang tepat sebagai presiden RI. Untuk hal itu, bahkan Mega berani memberi jaminan.

"Meskipun baru setahun jadi gubernur DKI dan lama memimpin Solo, Beliau saya tanya sanggup nggak pimpin Indonesia. Tidak bisa miliki semua orang kalau mimpin Indonesia yang segini besar. Dengan beribu-ribu kepulauan harus dipimpin dengan mata hati, baru pikiran," ucap Mega.

"Dan kalau Jokowi jadi, saya jamin, Indonesia pasti akan lebih baik dari sekarang. Tapi beliau bisa jadi, kalau kalian yang milih pas 9 Juli nanti," tandas Mega.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini