Sukses

Kapolri Pastikan Tidak Ada Ancaman Teror Jelang Pilpres

Dalam Operasi Cipta Kondisi beberapa waktu lalu, Polri menangkap 11 terduga teroris.

Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Polisi Sutarman memastikan, tidak ada ancaman teror pada Pemilihan Presiden yang digelar 9 Juli 2014. Hal itu lantaran jajarannya telah melakukan pengamanan dan segala antisipasi yang dapat mengganggu jalannya Pilpres 2014.

"Sampai sekarang belum ada ancaman teror," kata Sutarman di ruang Rupatama, Mabes Polri, Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Meski demikian, Polri tetap melakukan antisipasi dan tetap menjadi perhatian, dan menjadi kewaspadaan bersama untuk melakukan pengawasan terhadap teroris itu.

"Sampai sekarang belum ada ancaman teror, tapi dalam operasi cipta kondisi, kita sudah melakukan penangkapan," ungkapnya.

Dia menambahkan, dalam Operasi Cipta Kondisi beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan penangkapan terhadap sejumlah tersangka teroris.

"Sudah 11 teroris yang kita tangkap sebelum mereka melakukan sesuatu," tandas Sutarman," tandas dia.

Sebanyak 11 orang yang ditangkap tersebut masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) alias buron selama 10 tahun ini.

Penangkapan 10 teroris itu berawal dari penangkapan Ibnu Khaludin alias Sigit alias Rifki alias Sugeng alias Bondan alias Royan alias Sularno alias Gunawan, pada 12 Mei 2014 lalu sekitar pukul 11.00 WIB. Sugeng diciduk ketika berada dalam bus Sinar Jaya, jurusan Jakarta-Slawi saat melintas di daerah Indramayu, Jawa Barat.

Sugeng pada tahun 1999-2002, pernah mengikuti pelatihan militer di Moro Filipina. Kemudian bergabung dengan kelompok jaringan terorisme di Tanah Runtuh Poso, Sulawesi Tengah. Aksi yang kerap dilakukan dengan memprovokasi warga, sehinga muncul konflik horisontal. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini