Sukses

Jika Terpilih RI 1, Jokowi Pilih Mendikbud dari Kalangan PGRI?

Indikasi itu terlihat dari pernyataan pria dengan panggilan Jokowi tersebut di depan guru-guru dari PGRI.

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo mengindikasikan akan mengangkat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) dari kalangan guru. Namun, dengan catatan kalau seandainya calon presiden dari PDI Perjuangan ini terpilih sebagai presiden dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

Indikasi itu terlihat dari pernyataan pria dengan panggilan Jokowi tersebut di depan guru-guru dari seluruh Indonesia yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Jokowi mengindikasikan demikian setelah menjawab pertanyaan dari salah seorang guru bernama Husin Makamin yang tergabung dalam PGRI Banyuwangi. Husin bertanya, bagaimana pendapat Jokowi mengenai Mendikbud (dulu sempat Menteri Pendidikan Nasional) selalu diangkat dari kalangan Nahdlatul Ulama atau Muhammadiyah.

"Menteri yang dari NU atau Muhammadiyah itu juga saya pikirkan tadi," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Pimpinan Nasional (Rapimnas) I PGRI Masa Bhakti XXI di Puri Agung, Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Minggu (1/6/2014).

Menurut Jokowi, kunci dari Mendikbud harus orang yang profesional pada bidangnya. Gubernur DKI Jakarta itu bahkan mengiming-imingi kalau dia jadi Presiden maka Mendikbud harus dijabat oleh orang dari kalangan PGRI ini.

"Kalau menteri itu memang harus dari PGRI. Karena memang mesti dari guru," ujarnya.

Dalam pandangan mantan Walikota Solo ini, jika orang dari dengan latar belakang guru maka dia tidak akan 'blank' saat duduk sebagai Mendikbud. Sebab, guru mengerti persoalan-persoalan lapangan karena hampir setiap hari menghadapinya secara langsung.

"Kalau dari PGRI itu jelas. Background-nya jelas, rekam jejaknya jelas. Pengetahuan pendidikan dan masalah-masalah sekolah harus yang mengerti betul. Jangan sampai memegang jabatan tapi tidak mengerti. Persoalan, kebutuhan, dan keinginan di lapangan-lapangan harus dimengerti betul," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini