Sukses

Jokowi-Prabowo, Bajaj Vs Lexus Menuju RI1

Jokowi langsung mengacungkan 2 jari berbentuk V dan Prabowo mengacungkan jari telunjuknya.

Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Widji Ananta, Luqman Rimadi, Oscar Ferri, Mevi Linawati

Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapat nomor urut 2 sebagai peserta Pilpres 2014.

Hal itu diresmikan dalam rapat pleno terbuka pengundian dan penetapan nomor urut capres-cawapres di ruang sidang utama Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) lantai 2, dengan disaksikan ketua dan komisioner KPU ditambah perwakilan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Minggu 1 Juni 2014.

Proses pengundian dilakukan dalam 2 tahap. Dalam pengundian tahap pertama, kedua cawapres Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa mengambil terlebih dahulu masing-masing 1 bola yang berada di dalam kotak kaca. Hasilnya, JK mendapatkan nomor 8, dan Hatta nomor 4. Sesuai aturan yang dibacakan KPU, maka Capres Joko Widodo alias Jokowi didaulat menjadi yang pertama mengambil nomor urut undian pada tahap kedua.

Jokowi lalu mengambil 1 tabung di antara 2 tabung yang berada di dalam kotak kaca. Disusul Prabowo Subianto yang telah berdiri di sampingnya. Dia berdoa dulu sebelum mengambil gulungan disusul Prabowo. Hasilnya, Jokowi mendapatkan nomor urut 2 dan Prabowo mendapatkan nomor urut 1.

Jokowi langsung mengacungkan 2 jari berbentuk V dan Prabowo mengacungkan jari telunjuknya. Yel-yel bagi kedua pasangan langsung berkumandang di dalam Gedung KPU.

Usai mendapatkan nomor urut, KPU memberikan kesempatan kepada 2 pasang capres-cawapres pidato singkat selama 3 menit.

Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan bakal segera berkampanye setelah dia dan pasangan cawapresnya Hatta Rajasa mendapatkan nomor resmi dari KPU.

Prabowo juga menyerahkan semua hasil upaya keras itu kepada para pemilih, yang nantinya akan berpartisipasi pada Pilpres 2014. "Pada ujungnya kami akan menghormati keputusan dari rakyat," ujar Prabowo yang didampingi Hatta Rajasa.

Sementara Jokowi-JK menyatakan, nomor 2 adalah simbol keseimbangan. "Nomor 2 atau 2 adalah simbol keseimbangan, simbol keseimbangan. Ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri. Ada telinga kanan, ada telinga kiri. Ada tangan kanan dan tangan kiri. Semua harmoni dalam sebuah kesimbangan," ujar Jokowi.

Jokowi yang didampingi Jusuf Kalla menyatakan, untuk menuju Indonesia yang harmonis dan penuh kesimbangan, dia meminta masyarakat mencoblos pasangan nomor urut 2 dalam Pilpres 9 Juli nanti. "Pilihlah nomor 2. Terima kasih," kata Jokowi.

Antara Bajaj dan Lexus

Kemeriahan pengundian nomor urut 2 pasang capres-cawapres telah terlihat sejak Minggu pagi, padahal acara pengundian dilakukan pukul 14.00 WIB.

Arak-arakan marching band dan para pendukung Prabowo-Hatta sejak pagi bergerak menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI) kawasan Jalan MH Thamrin. Mereka berkumpul di Bundaran HI. Sedangkan Jokowi-JK dan pendukungnya bergerak dari Menteng, Jakarta Pusat.

Pasangan Jokowi-JK berangkat bersama dengan ratusan relawannya menuju ke Kantor KPU di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat dengan menumpang Bajaj.

Mereka berangkat dari Taman Menteng pada pukul 13.20 WIB. Jokowi mengenakan kemeja kotak-kotak menumpang Bajaj bersama dengan Juru bicara‎nya, Anies Baswedan.

Sedangkan JK yang mengenakan kemeja putih menumpang Bajaj lain. Sementara itu, para anggota Tim Kampanye Nasional Jokowi-JK dan para ketua umum partai koalisi juga mengikuti Jokowi-JK. Semuanya menumpang Bajaj. Mereka menjadi pasangan yang pertama tiba di KPU.

Mereka sebelumnya melakukan doa bersama di Taman Menteng. Doa bersama yang dilakukan 6 pemuka agama di Indonesia dipimpin oleh Ketua Baitul Muslimin Indonesia Hamka Hak.

Kalau Jokowi menggunakan Bajaj, lain halnya dengan duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menggunakan mobil Lexus warna putih.

Di mobil Lexus dengan atas yang terbuka ada Prabowo-Hatta, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta. Mereka semua mengenakan kemeja putih dengan kopiah hitam di kepala.

Setelah pengundian usai, Jokowi-JK keluar lebih dulu melalui pintu kanan Gedung KPU, sekitar pukul 15.15 WIB. Keduanya keluar menggunakan Bajaj warna biru yang tadi digunakan saat datang.

Sedangkan Prabowo-Hatta keluar dari pintu kiri Gedung KPU. Keduanya keluar dengan menggunakan mobil Lexus warna putih, dengan atap terbuka ditemani dengan Aburizal Bakrie. Mobil ini juga yang digunakan Prabowo-Hatta saat tadi tiba di KPU.

Sementara itu, Kader PDIP Dedi Gumelar atau yang lebih dikenal sebagai Miing mengatakan alasan mengapa Jokowi-JK dan pendukungnya menggunakan Bajaj ke KPU.

"Naik Bajaj simbol kesederhanaan beliau. Bahwa ada kedekatan beliau kepada rakyat," kata anggota DPR itu.

Hal senada juga diakui Ferry Mursyidan Baldan, juru bicara tim pemenangan pasangan Jokowi-JK. Menurutnya, Jokowi-JK, dalam kesehariannya secara orisionil telah membuktikan orientasinya, yakni rakyat dan kerakyatan. Ini dianggapnya  menjiwai ideologi Pancasila.

"Orisionalitas Jokowi-JK juga tampak jelas diperlihatkan saat mereka datang ke KPU dengan menumpang Bajaj. Bukan memamerkan kemewahan dengan menumpang mobil Lexus atau Alphard atau jenis mobil mewah lainnya," ujar Ferry.

Nomor mana yang bawa hoki?

Ketika pengumuman, para pendukung kedua belah pihak langsung bersorak. Para pendukung pasangan Prabowo-Hatta langsung menyambut dengan menyanyikan lagu Garuda di Dadaku. Nyanyian itu menggema di ruang sidang utama KPU.

Lain halnya massa Prabowo, pendukung dan simpatisan Jokowi yang berada di halaman depan Gedung KPU di Jalan Imam Bonjol, bahkan langsung menarikan flashmob.

Pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla ‎langsung menemui para simpatisannya di Taman Menteng, Jakarta Pusat setelah kembali dari Gedung KPU. Kepada para pendukungnya, Jokowi mengaku bersyukur mendapatkan nomor urut 2.

"2 Itu bisa begini, victory, bisa lambang perdamaian peace. Lambang harmoni, kuping berapa (jumlahnya)? Tangan berapa? Kaki berapa?" ucap Jokowi. "Dua..." teriak massa Jokowi-JK.

Sementara itu, Prabowo Subianto mengatakan, nomor 1 adalah simbol kemenangan. "Nomor berapa saja kita terima, tapi alhamdulillah Allah SWT mungkin beri tanda-tanda kita terima, ini simbol yang baik, lambang yang baik, jadi kita bersyukurlah," ujar Prabowo.

Sementara itu, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) Said Salahuddin menilai, nomor urut pasangan capres-cawapres tidak ada pengaruh apapun terhadap peluang kemenangan.

"Nomor urut tidak punya makna apapun terhadap peluang kemenangan pasangan capres-cawapres. Tidak pasti pasangan yang mendapatkan nomor urut lebih kecil atau lebih besar akan menjadi pemenang Pilpres," ujar Said melalui pesan singkatnya, Minggu (1/6/2014).

Said mencontohkan, pada Pilpres 2004 dimenangkan pasangan nomor urut 4, sedangkan Pilpres 2009 dimenangkan pasangan nomor urut 2. "Tetapi bagi masyarakat yang percaya Feng Shui misalnya, mungkin saja nomor urut 1 bagi pasangan Prabowo-Hatta dianggap memberi tanda positif, dibandingkan nomor urut 2 yang didapatkan Jokowi-JK."

Sementara bagi umat Islam, kata Said, angka 1 maupun angka 2 punya keistimewaan masing-masing dan sama baiknya. "Jadi semua kembali kepada penilaian masyarakat yang akan menjadi pemilih dari kedua pasangan itu. Mau percaya pada Fengshui, silakan. Mau percaya pada Primbon, ya monggo." (Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.