Sukses

Soal Video JK, Fadli Zon: Di Luar Negeri Pasti Sudah Mundur

Fadli menyebut, hal serupa jika terjadi di luar negeri maka akan membuat yang bersangkutan langsung mundur.

Liputan6.com, Jakarta - Kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-JK dihebohkan dengan kemunculan video berisi penilaian negatif Jusuf Kalla terhadap Joko Widodo atau Jokowi. Video itu kembali muncul saat kondisi politik semakin memanas menjelang digelarnya Pilpres 2014.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, JK harus menjelaskan kepada publik maksud dari pernyataan itu. Fadli menyebut, hal serupa jika terjadi di luar negeri maka akan membuat yang bersangkutan langsung mundur.

"Kalau di Amerika pasti sudah mundur itu. Salah satu atau keduanya," kata Fadli Zon di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Senin (26/5/2014).

Menurutnya, pernyataan itu sangat fatal. Sebab, pernyataan itu terekam dan bukan rekayasa. "Bagaimana ada seseorang menyampaikan kalau nggak salah 'Kalau Pak Jokowi jadi presiden, itu hancur negara ini'. Aduh, itu kalau di luar negeri, kalau video itu diunggah pasti mundur itu," tegasnya.

Menurutnya, apa yang disampaikan bukanlah bentuk provokasi. Tapi, JK sudah menyatakan dengan jelas bahwa kalau Jokowi jadi presiden, negara akan hancur.

"Menurut saya, tidak perlu ada interpretasi lain. Jadi Pak Jusuf Kalla sendiri berpendapat kalau Pak Jokowi sempat menjadi presiden negara ini akan hancur. Kan itu artinya," tandasnya.

Sementara itu, JK sendiri mengakui wawancara video yang isinya meragukan kepemimpinan Jokowi tersebut. Menurut JK, wawancara itu direkam pada 2012 atau sekitar 2 tahun lalu. Mantan Ketua umum Golkar itu mengkritik karena Jokowi saat itu baru 2 bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Saat itu Jokowi baru 2 bulan, saya tentu punya tanggung jawab. Waktu itu Jokowi belum apa-apa, baru memerintah sekitar 2-3 bulan, mau diusulkan maju (capres). Kebetulan dia menanyakan soal umur, makanya saya bilang harus ada pengalaman. Sekarang bagaimana keadaannya? Sekarang Jokowi sudah punya pengalaman," kata JK di Jakarta, Siang tadi.

Menurut JK, saat ini Jokowi sudah terlihat cukup baik dan cukup mempunyai kemampuan. "Boleh kalau mampu. Tapi jangan baru 2-3 bulan sudah berpikir presiden. Sekarang sudah 2 tahun dan punya pengalaman, tentu berbeda," ujarnya.

Karena itu, kata JK, dirinya mendampingi Jokowi karena yakin tidak akan terjadi kehancuran. Karena pengalaman Jokowi dinilainya sudah baik, sehingga bersedia mendampinginya sebagai cawapres.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.