Sukses

JK: Sekarang Jokowi Sudah Berpengalaman

Menurut JK, saat ini Jokowi sudah terlihat cukup baik dan cukup mempunyai kemampuan.

Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil presiden Jusuf Kalla mengakui wawancara video yang isinya meragukan kepemimpinan Joko Widodo. Menurut JK, wawancara itu direkam pada 2012 atau sekitar 2 tahun lalu. Mantan ketua umum Golkar itu mengkritik karena Jokowi saat itu baru 2 bulan menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Saat itu Jokowi baru 2 bulan, saya tentu punya tanggung jawab. Waktu itu Jokowi belum apa-apa, baru memerintah sekitar 2-3 bulan, mau diusulkan maju (capres). Kebetulan dia menanyakan soal umur, makanya saya bilang harus ada pengalaman. Sekarang bagaimana keadaannya? Sekarang Jokowi sudah punya pengalaman," kata JK usai bertemu pendiri Partai Golkar dan SOKSI Suhardiman, di Cipete, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Menurut JK, saat ini Jokowi sudah terlihat cukup baik dan cukup mempunyai kemampuan. "Boleh kalau mampu. Tapi jangan baru 2-3 bulan sudah berpikir presiden. Sekarang sudah 2 tahun dan punya pengalaman, tentu berbeda," ujarnya.

Karena itu, kata JK, dirinya mendampingi Jokowi karena yakin tidak akan terjadi kehancuran. Karena pengalaman Jokowi dinilainya sudah baik, sehingga bersedia mendampinginya sebagai cawapres.

"Saya diminta Demokrat tidak (mau). Saya diminta konvensi tidak. Teman-teman juga banyak yang minta tapi karena saya melihat Jokowi punya potensi yang tampak dan jelas sudah 2 tahun, untuk itu jelas saya diminta mendampingi untuk menggabungkan pengetahuan saya tentang pemerintah dan harus punya pengetahuan dan pengalaman. Nah, dengan menggabungkan pengetahuan saya dan pengalaman Jokowi, insya Allah, Indonesia ini bisa jauh lebih baik," papar JK.

JK mengklarifikasi hal ini karena terkait kampanye hitam yang dilancarkan terhadap pasangan Jokowi-JK. Dia mengimbau agar tidak melakukan kampanye negatif, terutama terkait SARA. "Karena itu berbahaya menyangkut martabat orang, secara pribadi, terutama soal agama."

Ia menambahkan, "Kayak di Aceh aja pertandingan pembacaan Al Qur'an antara Capres dan Cawapres. Kalau ada orang yang meragukan dia (Jokowi) bukan Islam, terbuka aja dengan pertandingan mengaji." (Yus)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.