Sukses

Muhaimin: Jika Jokowi-JK Menang, Menteri Agama dari NU

Pernyataan Cak Imin itu untuk menepis beredarnya isu yang menyebutkan Jokowi akan menunjuk warga Syiah menjadi menteri agama.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan keyakinannya bahwa warga Nahdlatul Ulama (NU) bakal menjadi menteri agama jika pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla menang dalam Pilpres 2014.

"Saya menjamin menteri agama dari kalangan NU kalau Jokowi-JK menang," kata Cak Imin di hadapan ratusan warga NU yang hadir dalam acara tasyakuran kemenangan PKB Jatim di The Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu 25 Mei 2014.

Pernyataan Cak Imin itu sekaligus untuk menepis beredarnya isu fitnah yang menyebutkan Jokowi akan menunjuk warga Syiah menjadi menteri agama jika terpilih dalam pilpres mendatang.

"Ada isu yang bilang jika Jokowi menang maka menteri agamanya dari Syiah. Itu tidak benar," tegas Cak Imin.

Namun ketika dikonfirmasi apakah calon menteri agama dari NU itu adalah dirinya, Cak Imin hanya tertawa.

Sementara itu, calon wakil presiden Jusuf Kalla yang hadir di acara tasyakuran itu mengamini pernyataan Cak Imin. JK optimistis bahwa menteri agama akan berasal dari kalangan NU apabila dirinya dan Jokowi menang dalam Pilpres 2014.

"Itu sudah bisa dipastikan," kata JK seraya tertawa.

Sebelumnya, di tempat yang sama Muhaimin membantah kabar yang mengatakan dirinya tidak mempertahankan Mahfud MD dan Rhoma Irama saat mengusung keduanya sebagai capres.

"Pernyataan yang menyebut PKB tidak mempertahankan Mahfud MD dan Rhoma Irama adalah omong kosong. PKB sejak awal punya misi mencalonkan Mahfud MD dan Rhoma Irama. Pemikiran seperti itu hanya ingin memecah-belah PKB," ujarnya.

Dia menjelaskan, keputusan PKB mendukung JK sebagai bakal cawapres Jokowi diambil setelah nama JK menjadi pemenang dalam konvensi internal yang digelar PKB. Menurut Cak Imin, kala itu JK dipandang sebagai sosok paling cocok untuk mendampingi Jokowi.

"Keputusan ini diambil bukan demi kepentingan pribadi," kata dia. (Ant)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini