Sukses

Gerindra Desak KPK laporkan Pemilik Akun @SamadAbraham

Mahendranata mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan akun tersebut ke pihak yang berwenang menangani kejahatan cyber crime.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Gerindra mengatakan hendak melaporkan pemilik akun twitter @SamadAbraham ke polisi. Selain itu, mereka juga akan menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengecek kebenaran akun tersebut,  sekaligus menanyakan apakah lembaga anti-korupsi itu telah melaporkan kampanye hitam yang dilakukan kelompok tertentu yang ditujukan kepada capres mereka, Prabowo Subianto.  

"Kami akan mendesak KPK agar melaporkan ke polri. Tapi kami akan cek apa KPK sudah melapor dan apa sudah ditindak lanjuti. Kalau tidak ada, kami akan melapor secara resmi ke Bareskrim Polri," kata Koordinator Hukum Partai Gerindra Mahendradata, di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta, Minggu (25/5/2014).

Mahendradata mengaku menyayangkan keberadaan akun @SamadAbraham yang di-upload dalam bentuk video. Meski telah dibantah oleh Ketua KPK Abraham Samad, namun ia menilai ini sudah masuk permasalahan hukum yang harus diproses secara hukum.

"Ini bukan permasalahan dibantah. Ini masuk permasalahan hukum. Ini impersonate dari Ketua KPK Abraham Samad," ujarnya.

Mahendranata mengungkapkan, pihaknya telah menyerahkan akun tersebut ke pihak yang berwenang menangani kejahatan cyber crime. Namun sampai sekarang laporan itu belum dituntaskan.

"Kenapa untuk akun ini yang katanya sudah dilaporkan oleh Ketua KPK Abraham Samad, tapi tidak ada penuntasannya. Bahkan penyidikannya tidak pernah terjadi," ujar Mahendradata.

Dihubungi terpisah, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan telah melaporkan akun twitter palsu yang menggunakan namanya ke Bareskrim Mabes Polri. "Saya sudah lapor ke Kabareskrim langsung," ungkap Abraham lewat pesan pendek.

Akun Twitter @SamadAbraham membuat Partai Gerindra resah karena kicauan-kicauannya yang dianggap memfitnah Prabowo Subianto. Salah satu tweet-nya adalah rencana aksi pembunuhan capres Joko Widodo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini