Sukses

Pram PDIP: Pertarungan Jokowi-Prabowo Seperti di Ring Tinju

Menurut politisi senior PDIP Pramono Anung, Jokowi lebih berpengalaman di bidang pemerintahan ketimbang Prabowo.

Liputan6.com, Jakarta - Pilpres 9 Juli 2014 mendatang akan diikuti oleh 2 pasang capres-cawapres, yaitu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) kontra Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Politisi senior PDIP Pramono Anung menilai persaingan 2 capres tersebut bak pertarungan di ring tinju.

"Pertarungan ini kan utamanya pertarungan figur, ini seperti sudah masuk ring tinju. Kebetulan pasangan cuma 2 dan orang lihat akan head to head mereka," ujar Pramono di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Pria yang karib disapa Pram itu menerangkan untuk berhasil memenangkan pertarungan di ring tinju, Jokowi-JK harus memiliki persiapan yang baik. Persiapan itu juga harus dilakukan dengan cepat, mengingat waktu yang tersisa tak banyak.

"Tinggal 48 hari, sehingga waktu yang terbatas untuk keliling Indonesia. Perlu ada persiapan matang dari Jokowi-JK. Apalagi untuk persiapan debat 5 kali tentu harus disiapkan," imbuhnya.

Wakil Ketua DPR itu mengatakan Jokowi memiliki kelebihan dalam menjalankan suatu gagasan dan memiliki solusi tiap masalah. Hal itu sudah ditunjukkan secara nyata saat ada krisis beras di Jakarta.

"Kekuatan Jokowi itu menjalankan. Apa yang susah dikerjakan oleh orang lain bisa ia jalankan. Sebagai contoh bagaimana ia menyelesaikan kekurangan beras dengan kerjasama dengan Sulawesi Selatan," tegasnya.

Tak hanya itu, dibandingkan Prabowo, menurut Pram, pengalaman Jokowi di pemerintahan lebih banyak. Terbukti dengan 2 kali dirinya menjabat sebagai Walikota Solo dan sekarang menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Dia pernah di pemerintahan, to govern, itu luar biasa. Yang lainnya hanya struktural kesatuan yang nggak pernah interaksi dengan masyarakat. Jokowi sudah ada pernah selesaikan masalah secara real di Jakarta juga di Solo," pungkas Pram.

Jokowi-JK didukung koalisi gabungan 4 partai, yakni PDIP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura. Prabowo-Hatta maju di bawah payung koalisi 6 partai, yaitu Partai Gerindra, PAN, PPP, PKS, Golkar, dan PBB.

Suara gabungan PDIP 18,95%, PKB 9,04%, Nasdem 6,72%, dan Hanura 5,62%, yakni 39,97%. Sementara akumulasi suara Gerindra 11,81%, PAN 7,59%, PPP 6,53 %, PKS 6,79%, Golkar 14,75%, dan PBB 1,46%, yakni 48,93%.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini