Tolak Disebut Transaksional, Prabowo Minta Ical Jadi Menteri

Liputan6.com, Jakarta Setelah mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, capres Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung menawarkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical untuk menempati posisi menteri. Kendati, Prabowo menegaskan tidak ada koalisi transaksional.

"Saya yang minta. Dia tidak mau," kata Prabowo di kediaman Aburizal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/5/2014).

Prabowo mengatakan, dirinya butuh sosok Ical sebagai seorang senior dan timnya yang solid, untuk memenangkan Pilpres 9 Juli mendatang dan menjalankan pemerintahan jika kelak terpilih. "Kita butuh ARB (Ical) dan tim. Beliau harus cari kader terbaik Golkar atau dari jaringan beliau untuk kita jadikan satu tim."

"Kita harus berani belajar berpikir out of the box. Kita harus inovatif kreatif. Dalam negara besar harus ada pemerintahan kuat," lanjut Prabowo.

Menurut Prabowo, Ical sudah terbukti selama 10 tahun menjadi pimpinan organisasi, mulai menteri perekonomian hingga menjadi ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Selain itu, Ical juga dinilainya sukses membangun usaha Bakrie group.

"Saya minta Pak ARB ikut dalam pemerintahan dalam satu jabatan yang kita rumuskan bersama, satu jabatan kunci yang membantu presiden dan wapres di bidang manajemen ekonomi. Ini kita kumpulkan ahli tata negara mencari dasar hukum, supaya tidak dituntut melanggar undang-undang," tandas Prabowo.

Setelah sepekan ini disebut-sebut akan berkoalisi dengan PDIP mendukung Jokowi pada Pilpres 9 Juli mendatang, Ical akhirnya memutuskan dukungan partainya kepada Prabowo dan Gerindra. Ical mendeklarasikan dukungannya di kediaman Ical, Menteng, Jakarta Pusat hari ini, Selasa 19 Mei 2014. (Rmn)