Sukses

Belum Sowan ke DPRD, Jokowi Dinilai Haji Lulung Tak Punya Etika

"Yang namanya Jokowi gagal memerintah di DKI. Jokowi nggak pernah substansi," cetus Haji Lulung.

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham Lunggana mengkritik Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi yang hari ini mendeklarasikan diri sebagai capres bersama cawapres Jusuf Kalla. Menurutnya, sejak diberi mandat sebagai capres hingga mendaftar ke KPU, Jokowi belum berkoordinasi dengan DPRD DKI.

"Etika dan norma nggak digunakan, pamit doa restu sama masyarakat Jakarta nggak ada. Ke DPRD nggak ada sowan-sowannya," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (19/5/2014).

Ia mengatakan, dirinya berulang kali mengingatkan, baik kepada Jokowi maupun wakilnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menerapkan UU Nomor 32 Tahun 2004 Pasal 27. Di situ disebutkan, gubernur dan wakil gubernur menjaga etika di dalam menjalankan pemerintah daerah provinsi.

Maka dalam hal etika pemerintahan, sebagai kepala daerah, Jokowi seharusnya melakukan komunikasi dengan DPRD bahwa dirinya akan mencalonkan diri sebagai presiden. Sebab, eksekutif tak dapat dilepaskan dari legislatif dalam mengelola pemerintahan.

"Selama jadi capres nggak pernah ajak ngobrol, lupa sama DPRD," cetus pria yang disapa Haji Lulung itu.

Selain itu, menurut Lulung, masyarakat menjadi resah dan gundah menghadapi pemerintahan di Jakarta karena adanya pencapresan Jokowi. Sementara, selama hampir 2 tahun baru Waduk Pluit yang bisa diselesaikan pada masa Jokowi sebagai gubernur.

Belum lagi ada 56 ribu program, yang 7 ribu di antaranya harus melalui proses lelang. Sedangkan baru 36 program yang dimasukkan ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) barang dan jasa, sehingga hingga kini penyerapan anggaran di DKI masih sangat rendah.

"Opini publik, yang namanya Jokowi gagal memerintah di DKI. Jokowi nggak pernah substansi. Makanya saya bilang jangan milih orang yang tidak kenal Jakarta," cetus Lulung.

Siang tadi pasangan Jokowi-JK memang telah mendeklarasikan diri sebagai pasangan capres dan cawapres pada Pemilu Presiden 2014. Pendeklarasian tersebut digelar di Gedung Joang 45, Jakarta.

"Tadi malam telah kita putuskan wakil presiden atau cawapres yang akan mendampingi saya adalah Bapak Jusuf Kalla," ujar Jokowi dalam pernyataan deklarasinya.

Jokowi yakin, bersama dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintahannya akan membawa perubahan di Indonesia. "Kita mempunyai keyakinan insya Allah, kami berdua akan membawa gerakan perubahan di negara yang kita cintai ini," ucap Jokowi. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.