Sukses

Alasan Dahlan Tak Dicapreskan SBY Meski Menang Konvensi

Hasil survei menunjukkan elektabilitas Dahlan Iskan lebih unggul dibanding 10 peserta Konvensi Demokrat lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Dahlan Iskan dinyatakan sebagai pemenang Konvensi Capres Partai Demokrat. Meski demikian, Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tak akan mencapreskan Menteri BUMN tersebut. Apa sebabnya?

Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan menjelaskan, pihaknya tak mengusung Dahlan sebagai capres lantaran partainya hanya meraup suara 10,19%, jauh dari persyaratan pengusungan capres atau presidential threshold yaitu 25% suara sah nasional atau 20% kursi DPR.

"Demokrat kan cuma 10 persen. Kami tahu diri," ujar Syarief Hasan di rumah dinas, Kompleks Menteri kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Sabtu (17/5/2014).

Selain itu, menurut dia, Konvensi Demokrat digelar untuk mengusung capres. Jadi Dahlan Iskan tetap tak bisa diusung, meski hanya sebagai cawapres. Sebab Demokrat menyerahkan kepada capres dari mitra koalisi untuk menentukan siapa perwakilan Demokrat yang dipilih sebagai cawapres.

"Yang menentukan cawapres silakan capres," kata Menkop dan UKM ini. Dia mencontohkan, apabila Demokrat jadi berkoalisi dengan Golkar, maka pihaknya menyerahkan capres Golkar untuk memilih sosok cawapres yang tepat dari Demokrat.

Demokrat dan Golkar saat ini diketahui tengah menjalin komunikasi intensif dalam upaya mencapai koalisi. Namun kepastian koalisi baru diputuskan pada rapimnas masing-masing partai, yang kebetulan digelar pada hari yang bersamaan, Minggu 18 Mei besok.

Dia menjelaskan, dalam komunikasi tersebut, pihaknya ingin Ketua Umum (Ketum) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Golkar Aburizal Bakrie atau Ical menjadi king maker. Jadi kedua pucuk pimpinan itu berperan untuk menentukan siapa yang akan maju sebagai capres-cawapres.

"Demokrat ingin Ketum Golkar dan Ketum Demokrat jadi king maker dalam membangun bangsa. Itu jadi visi bersama," ucap Syarief Hasan. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.