Sukses

Eriko PDIP: Bisa Jadi Penentu, Bola Ada di Demokrat

Partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan partai berkuasa yang memiliki infrastruktur pemerintahan yang kuat.

Liputan6.com, Tomohon - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menilai, Partai Demokrat memiliki peranan penting dalam koalisi menuju Pemilu Presiden 2014.

"Demokrat peranannya penting. Demokrat sendiri kan pemerintah," katanya ketika mendampingi calon presiden Joko Widodo atau Jokowi bersafari politik di Tomohon, Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2104).

Menurut Eriko, partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan partai berkuasa yang memiliki infrastruktur pemerintahan yang kuat. Terlebih saat ini, partai berlambang mercy itu tengah melaksanakan konvensi untuk mencari calon presiden.

Namun, lanjut Eriko, konvensi capres itu dapat saja berubah menjadi konvensi cawapres. Apabila turun ke cawapres, peluang PDI Perjuangan dan Demokrat berkoalisi terbuka lebar. Hanya, jika konvensi Demokrat konsisten menghasilkan capres, berarti tak ada peluang untuk membangun koalisi dengan PDIP, sebaliknya berpotensi memunculkan poros baru.

"Ini bergantung pada Demokrat bisa jadi penentu. Bisa jadi poros baru. Nanti bisa ada yang ketinggalan loh. Ini bergantung pada Demokrat. Bola di Demokrat," jelas Eriko.

PDI Perjuangan membutuhkan 25 persen suara untuk bisa mengikuti pertarungan Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Pada Pemilu Legislatif 9 April lalu, PDIP hanya berhasil mengumpulkan 18,95 persen suara.

Kekurangan suara ditutupi setelah Partai Nasdem berkoalisi dengan PDIP. Nasdem memperoleh 6,72 persen suara. Juga kemungkinan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tinggal menunggu ijab qabul. Perolehan suara PKB 9,04 persen. Total suara yang terkumpul dari koalisi 3 partai, yakni 34,71% suara.

Namun untuk memperkuat dukungan di parlemen, PDIP membutuhkan 51 persen suara. "Jadi kita masih perlu 17 persen suara lagi," jelas Eriko.

Sementara Partai Demokrat, berdasarkan rekapitulasi KPU, berhasil meraih 10,19 persen suara. Jumlah ini lebih besar dibandingkan hasil hitung cepat sementara yang menyebutkan Demokrat hanya memperoleh 9 persen suara. Kendati demikian, hingga saat ini Demokrat belum memastikan akan berkoalisi dengan partai mana. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.