Sukses

Demokrat: Poros Baru akan Diumumkan Sebelum Pendaftaran Capres

Partai Demokrat tetap akan melakukan koalisi sebelum masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden berakhir.

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan hasil akhir rekapitulasi suara nasional Pemilu Legislatif 2014, Partai Demokrat berada di posisi ke-4. Kendati punya suara yang cukup lumayan di atas 10%, Demokrat sepertinya tak ingin terburu-buru menjalin koalisi menuju Pilpres 2014.

Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan yang menyambangi Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengaku hingga kini pihaknya memang belum melakukan koalisi dengan partai politik lain. Alasannya, Demokrat ingin memastikan terlebih dahulu perolehan suara mereka dalam Pileg 2014.

Namun demikian, Syarief menyatakan partainya tetap akan melakukan koalisi sebelum masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden berakhir.

"Pokoknya sebelum pendaftaran capres dan cawapreslah," kata Syarief saat ditemui di Gedung KPU, Jakarta, Jumat (9/5/2014) malam.

Mengenai poros baru yang akan dibentuk oleh Partai Demokrat dengan partai lain, dia mengatakan hingga kini pihaknya belum mengetahui adanya hal tersebut.

"Belum tahu, ya kita lihat saja nanti perubahannya. Dan sebelum pendaftaran pilpres kita akan umumkan koalisi poros baru itu," tambah Syarief.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jendral DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan ada 2 opsi yang sedang dijalankan Golkar. Yakni bergabung dalam poros Partai Gerindra atau membentuk koalisi bersama-sama dengan Partai Demokrat.

"Sampai sekarang komunikasi masih kita bangun," ujar Tantowi, Kamis lalu.

Untuk menyukseskan koalisi, Golkar terus menjalin komunikasi politik dengan Demokrat. Tantowi mengaku partainya sudah beberapa kali melakukan pertemuan tertutup antar-elite 2 partai. Namun, sejauh ini pertemuan belum melibatkan Ical dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Komunikasi petinggi Golkar dan utusan Demokrat sudah sering," jelas Tantowi.

Golkar memandang SBY punya peran penting bagi terbentuknya poros koalisi ketiga. Apalagi, SBY ada tanggung jawab moral untuk menjadikan pemenang konvensi sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2014.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengamini pernyataan Tantowi di mana SBY punya peran dalam pembentukan koalisi. "Kuncinya ada di SBY," tegasnya.

Setidaknya, bersama Demokrat, Partai Golkar bisa mengusung Ical sebagai capres. Ada 2 cawapres yang diprediksi Djayadi pantas berpasangan dengan Ical. "Bisa Ical-Pramono Edhie, atau Ical dengan Anies Baswedan," pungkas Djayadi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini