Liputan6.com, Jakarta - Oleh: Silvanus Alvin, Luqman Rimadi, Ahmad Romadoni
"Kalau saya tidak dengan JK, jadinya Oowi dong." Begitu canda Jokowi. Mengundang gelak tawa. Masihkah kini sekadar canda belaka?
JK merujuk pada nama Jusuf Kalla. Wakil Presiden 2004-2009 yang mendapat julukan The Real President. Berbagai survei menempatkan Jokowi-JK sebagai duet maut. Posisi nomor 1.
Candaan Jokowi itu dilontarkan pada Kamis 27 Maret 2014 lalu. Selang hampir sebulan kemudian, pada Kamis 24 April 2014, berhembus kabar Jokowi-JK telah berjodoh.
Sinyal perjodohan capres PDIP dan politisi gaek Golkar itu kian kuat. Bahkan tebersit isyarat Jokowi akan segera mengumumkannya.
"Kemarin deklarasi capresnya kapan?" tanya Jokowi. "Jumat, Pak," sahut wartawan. Tepatnya Jumat 14 Maret 2014.
Hendak mengumumkan nama cawapres pada Jumat 25 April 2014? Jokowi memberikan senyuman. "Bisa besok, besoknya lagi, atau lusa lagi."
Malu-malu Kucing
Meski sinyal menguat, namun kedua belah pihak bak malu-malu kucing. JK yang dikonfirmasi Liputan6.com melalui pesan singkat hanya memberikan jawaban singkat. "Maaf, belum ada pemberitahuan resmi."
Jokowi pun mengelak. "Belum, sampai saat ini masih dalam proses, belum ada keputusan."
Pria bernama lengkap Joko Widodo ini masih menyebutkan punya 3 kandidat. "Sekarang masih ada 3 nama. Kadang 2 nama, kadang 3 nama, tidak bisa saya sebutkan."
Namun Jokowi mengaku tak akan segan bila cawapresnya nanti jauh lebih senior dari dirinya.
"Ya ndak dong, urusan kerja kok segan. Ya harus dipisah. Kalau urusan kerja, tugas, ya profesionalisme harus pisah. Mana urusan teman, mana urusan keluarga, pekerjaan dan pemerintahan," ujar Jokowi.
Lalu sosok JK di mata Jokowi? "Pak JK itu, beliau sangat baik, lincah, dan cekatan."
Stiker Perjodohan
Stiker bergambar Jokowi-JK bak menjadi barang bukti menguatnya sinyal perjodohan keduanya. Stiker itu beredar tak jauh dari rumah dinas Jokowi, tepatnya di Taman Suropati, Jakarta Pusat, pada Minggu 20 April 2014.
Pada stiker itu tertulis "Jokowi-JK 2014". Wajah keduanya dihiasi senyum lebar. Keduanya kompak mengenakan kemeja putih, serta jas, dasi, dan peci hitam.
"Ya nggak apa-apa beredar. Saya senang-senang terus hehehe... Tapi kalau nanti sudah, ya seperti dulu waktu deklarasi capres, saya kasih tahu," kata Jokowi kala itu menanggapi beredarnya stiker tersebut.
Anggota DPR dari Fraksi PDIP Rieke Dyah Pitaloka pada Kamis 24 April 2014 mengatakan, nama cawapres yang akan diumumkan oleh nanti merupakan sosok yang akan menjadi kejutan bagi rakyat Indonesia.
"Dari 5 kan ngerucut 3, soal nama-namanya itu kan DPP yang nanti akan memberi tahu. Pokoknya tunggulah, ada gebrakan yang lebih penting untuk rakyat, dan untuk kalian juga," ujar Rieke usai bertemu Jokowi.
Apa gebrakannya? "Ya kalau dikasih tahu, namanya gebrakan, nggak surprise dong..." cetus Rieke.
Seperti ramai dikabarkan, 3 bakal calon wakil presiden Jokowi yaitu Ryamizard Ryacudu, Jusuf Kalla, dan Mahfud MD. Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari menyebutkan prosesnya sudah masuk tahap finalisasi.
"Jokowi dan Ibu Mega sangat intensif bertemu belakangan ini untuk menuju pada satu nama," kata Eva.
Eva pun mengklaim PDIP akan lebih solid pada Pilpres 9 Juli 2014 mendatang. "Sudah ada pembagian tugas sejak awal."
Wakil Sekjen (Wasekjen) PDIP Erico Sotarduga menjelaskan, etika yang benar dalam pendeklarasian cawapres adalah saat penghitungan suara resmi oleh KPU selesai. Berdasarkan pengumuman resmi KPU, PDIP bisa tahu posisinya.
"Belum ada tuh pengumuman siapa nama cawapres Jokowi. Etikanya menunggu hasil perhitungan KPU dulu. Kita saja baru melaporkan dana kampanye tahap akhir. Nanti dululah," ujar Erico.
Apapun itu, Jokowi telah mengisyaratkan akan ada kejutan yang diberikan kepada publik saat pengumuman cawapres nanti. "Ya kamu tunggu sajalah, nanti tahu-tahu kamu kaget saja," ucap Jokowi.
Sinyal sudah menguat, tinggal tunggu kejutannya...
(Tanti Yulianingsih)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.