Sukses

Debat Prabowo-Jokowi, PDIP: Belum Waktunya, Jangan Dipaksakan

PDIP meminta Gerindra tak buru-buru mewacanakan debat Jokowi dan Prabowo, karena KPU punya jadwal untuk debat kandidat capres.

Liputan6.com, Jakarta - Persaingan antara partai politik dan calon presiden yang diusung pada Pilpres 2014 terus meruncing. Yang paling kentara adalah antara Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto dan PDI Perjuangan yang menjadikan Joko Widodo sebagai capres dari partai masing-masing.

Kini, suasana jelang pemilu presiden dipanaskan lagi dengan munculnya usulan dari Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon untuk digelarnya debat antar kedua capres, Prabowo dan Jokowi.

Namun, tantangan itu ditanggapi dingin kubu PDIP. Politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengatakan, tak perlu terburu-buru menggelar debat. Alasannya, KPU sudah memiliki jadwal sendiri yang khusus untuk debat antarcapres.

"Nanti saja, kan nanti diatur KPU, ada penjadwalan. Nggak usah gigi mongso lah. Gigi mongso itu belum masanya sudah dipaksain," kata Eva di Mega Institute, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2014).

Menurut Eva, sebagai petinggi parpol seharusnya Fadli Zon mengerti hal itu. Boleh saja membangun isu, tapi harus cerdas. "Kalau bikin isu yang cerdaslah. Tahu jadwalnya dan seterusnya," tandasnya.

Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan pertarungan politik untuk membangun Indonesia ke depan tidak bisa melihat hanya dari figur seseorang. Diperlukan sosok yang berani untuk menghadapi tantangan globalisasi.

"Ke depan kita membutuhkan sosok presiden yang cerdas, berani, dan bisa menghadapi tantangan globalisasi," kata Fadli dalam sebuah diskusi di sebuah restoran kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu kemarin.

Karena itu dirinya menantang Jokowi untuk debat terbuka dengan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. "Kita tak bisa gambling dengan hanya melihat figur. Harus ada debat terbuka yang fair untuk bisa menguji kemampuan sang calon," ujar dia.

Fadli menilai bila debat itu terjadi, sosok mantan Danjen Kopassus itu lebih unggul dibandingkan Jokowi. Prabowo merupakan sosok yang cerdas dan jujur, menyusul elektabilitasnya yang semakin naik jelang Pilpres 2014.

"Saya yakin Prabowo lebih unggul dan elektabilitasnya akan terus naik," imbuh Fadli.

Ia beralasan memberikan tantangan itu, sebab pertarungan capres mendatang hanya akan mengerucut kepada 2 capres yang akan bertarung. Saat ini 2 capres itu memiliki elektabilitas yang tinggi

"Kalau mau cari (capres) yang baru agak sulit. Nantinya koalisi akan mengerucut tinggal 2 blok formasi politik ke depan guna menghadapi Pilpres ke depan," tandas Fadli.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.