Sukses

Andi Demokrat: SBY Bukan Cawapres, Tapi <i>Playmaker</i>

Partai Demokrat kembali menegaskan Ketua Umum mereka tidak akan menjadi cawapres dalam Pilpres 9 Juli mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat kembali menegaskan Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak akan menjadi calon wakil presiden dalam Pemilu Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang. Disebutkan, SBY sudah cukup menjadi orang nomor 1 di negeri ini dalam 2 periode pemerintahan berturut-turut.

"Pak SBY tidak ada niatan sedikit pun untuk menjadi cawapres. Sudah cukuplah menjadi pucuk pimpinan 10 tahun," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Nurpati di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Kamis (24/4/2014).

Menurutnya, meski SBY tak akan menjadi cawapres, peran SBY di dalam Partai Demokrat sangat menentukan. Apalagi saat sekarang, ketika banyak parpol berusaha menjalin komunikasi untuk berkoalisi.

"Ya Pak SBY itu playmaker kitalah. Beliau itu sangat menentukan Demokrat maupun keputusan partai lain untuk melakukan komunikasi politik dengan Demokrat," ujarnya.

Andi menuturkan, isu SBY cawapres adalah wacana dari beberapa pengamat dan pihak di luar Demokrat. Sementara di kalangan Demokrat, semua sudah tahu kalau SBY saat sudah tidak menjabat Presiden RI lagi akan fokus untuk mengurus partai.

"Isu Pak SBY cawapres kan bukan dari Demokrat, dan memang tidak akan maju cawapres. Beliau itu tetap menjadi penentu partai kami, dan fokus kepada kader," tandas Andi.

Pelecehan

Wacana untuk menjadikan SBY sebagai cawapres kembali mengemuka. Digulirkan Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy. Pria yang akrab disapa Romi itu mengaku partainya saat ini sedang membangun poros koalisi baru. Poros keempat ini mewacanakan SBY yang saat ini menjabat sebagai Presiden RI untuk maju sebagai calon wakil presiden.

"Bukan tidak mungkin kita membangun Poros Tengah dengan mengusung SBY sebagai calon wakil presiden," ujar Romi di Kantor DPP PPP, Jakarta, Sabtu pekan lalu.

Romi yakin, kekuatan poros yang digagas PPP ini punya peluang cukup besar, mengingat kekuatan partai menengah cukup signifikan jika digabung. Apalagi, SBY yang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat masih memiliki elektabilitas tinggi.

"Elektabilitas SBY itu masih di atas 50 persen mengalahkan Jokowi dan Prabowo," kata Romi.

Namun, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie menilai wacana pengusungan SBY sebagai cawapres sebagai bentuk pelecehan.

"Cawapres itu melecehkan SBY. Jadi nggak usahlah membuat cerita melecehkan," ujar Marzuki di Jakarta, Rabu kemarin.

Marzuki yang juga Ketua DPR itu mengatakan, munculnya gagasan pengusungan SBY menjadi cawapres hanya sebatas klaim dari pihak yang tak mau mundur dan tak berkuasa lagi di sebuah partai.

"Itu hanya sebatas klaim pihak yang tak mau mundur. Beliau (SBY) tak setujulah," cetus Marzuki.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini