Sukses

Rapat Pleno PPP Kubu SDA Akan Bulatkan Dukungan ke Prabowo

Rapat pleno PPP kubu SDA hari ini akan menjadi akhir penentuan dukungan kepada capres dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Suryadharma Ali (SDA) menggelar rapat pleno yang dihadiri beberapa petinggi partai dan pengurus dewan harian partai.

Ketua DPP PPP Dimyati Natakusumah mengaku rapat pleno selain akan membahas evaluasi hasil pemilu legislatif, juga akan menjadi akhir penentuan dukungan kepada calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Maka pleno akan menggodok penetapan capres dan cawapres pada rapat pleno SDA (Suryadharma Ali)," kata Dimyati di lokasi rapat pleno, Kantor DPP PPP, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/4/2014).

Dimyati menjelaskan, dukungan untuk Prabowo memang belum bulat disetujui oleh semua pengurus PPP. Namun, pada rapat pleno kali ini peserta pleno berhak mengusulkan soal layak atau tidaknya dukungan untuk Prabowo.

Dia menyatakan, pada rapat pleno itu pihaknya mengklaim akan menghadirkan sebanyak 53 pengurus harian, serta 58 biro atau badan partai.

Terkait dukungan pencapresan Prabowo, nama Prabowo memang telah lama menjadi incaran partai berlambang Kabah tersebut. "Ketum ke sana memang arahnya (mendukung Prabowo). Prabowo sejak tahun 2009 sudah ditimang-timang jadi capres PPP," ungkapnya.

DPP PPP kubu SDA juga berencana mengundang sejumlah pengurus partai dalam rapat pleno hari ini. Namun, Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy dikabarkan menolak untuk menghadiri undangan pleno itu karena menilai tidak ada keseriusan soal islah.

"Saya tidak akan hadir karena undangan tidak diniatkan untuk islah," ujar pria yang akrab disapa Romy ini.

Romy mengatakan, islah yang diwacanakan SDA hanyalah sebuah fatamorgana. Karena rapat tersebut justru akan memperlihatkan arogansi pimpinan dengan tidak turut mengundang para kader yang telah dipecat.

"Benar-benar ini islah buatan yang tidak dilandasi itikad baik menyelesaikan persoalan. Karena sekali lagi mempertontonkan arogansi, karena tidak mengundang kader-kader yang dipecat secara inkonstitusional," ucap Romy.

Hingga berita ini ditulis, Romy dan Wakil Ketua Umum Emron Pangkapi juga belum tampak hadir di arena rapat pleno. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini