Sukses

Jokowi: Mau 3 Ribu atau 10 Ribu Demonstran, Saya Hadapi

Bila warga Jakarta tak setuju, semestinya PDI Perjuangan memperoleh suara yang rendah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Capres PDI Perjuangan Joko Widodo mengaku tak gentar dengan aksi demonstrasi yang kerap terjadi pasca-penetapan dirinya sebagai calon presiden. .

"Jangan menakut-nakuti Jokowi dengan demo. Saya ini sudah biasa menghadapi demo seperti itu, sudah ndak takut," ujar Jokowi usai meresmikan Rumah Koalisi Indonesia Hebat di Jalan Mangunsarkoro nomor 69, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa, (22/4/2014) malam.

Jokowi mengaku dirinya tak segan-segan untuk menemui para pengunjuk rasa yang menolak pencapresan dirinya. "Mau 3 ribu, mau 10 ribu jumlahnya semua saya hadapi, saya ndak takut, lah wong sudah biasa seperti itu," kata dia.

Jokowi pun mengaku tak percaya dengan argumen para pendemo dirinya yang rata-rata mengatakan kalau mayoritas warga Jakarta tidak menyetujui pencapresan dirinya. Pasalnya, bila warga Jakarta tak setuju, semestinya PDI Perjuangan memperoleh suara yang rendah dalam pemilu legislatif 9 April lalu.

"Logikanya begini saja, kalau masyarakat Jakarta tidak setuju Jokowi presiden, mestinya PDI Perjuangan di Jakarta kalah total. Tapi kenyataanya justru PDI Perjuangan menang 300 persen," katanya.

Atas asumsinya itu, mantan walikota Solo itu mengaku dirinya tidak ragu untuk tetap maju sebagai capres. "Maju terus, kalau PDIP dari 11 persen jadi 5 persen baru masyarakat Jakarta tidak (setuju). Ini naik 300 persen. Gimana dibilang warga Jakarta tak setuju?! Logikanya kan seperti itu," kata Jokowi.

Demo memang sering terjadi. Puluhan warga DKI Jakarta yang tergabung dalam Aliansi Penduduk Jakarta (APJ) berunjuk rasa di depan Balaikota DKI. Mereka bermaksud mengingatkan Jokowi agar tak melupakan janji-janji kepada warga DKI, terkait pencapresannya.

Dalam demonstrasi yang mereka namakan 'Aksi Damai Melawan Lupa Jokowi Gubernur 2012-2017' ini, pengunjuk rasa membawa roti buaya yang dipegang oleh perempuan berpakaian pengantin Betawi.

"Roti buaya lambang kesetiaan dalam budaya Betawi. Kita bawa roti ini supaya mudah-mudahan Pak Jokowi berprinsip kayak roti buaya," seru salah seorang orator, Senin 21 April 2014. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini