Sukses

Cegah `Pengkhianatan`, PDIP Diminta Jaga Koalisi dengan Nasdem

Liputan6.com, Jakarta - Koalisi tidak berarti membuat hubungan antara partai yang ada dalam koalisi akan aman-aman saja. Namun pengawalan harus tetap dilakukan oleh salah satu partai agar koalisi tetap langgeng. Hal itu disampaikan akademisi Faisal Basri menyinggung koalisi yang dibentuk PDIP dan Partai Nasdem.

"PDIP harus tetap mengawal Partai Nasdem," kata Faisal saat menghadiri diskusi bertema 'Menilai Jokowi', di Jakarta, Ahad (20/4/2014).

Menurut Faisal, pengawalan terutama oleh calon presiden PDIP Joko Widodo atau Jokowi perlu dilakukan, karena jika Nasdem membelot, bisa memupus langkah Jokowi menuju kursi RI 1. "Untuk jadi calon (Jokowi) harus hati-hati, karena baru Nasdem yang bekerjasama."

Faisal mengingatkan, PDIP harus menyiapkan strategi jika seandainya Nasdem membelot. Mengingat Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, katanya, dekat dengan Partai Golkar.

"Hati-hati (Surya Paloh) bisa balik ke induknya Golkar. Bagaimanapun Nasdem serpihan Partai Golkar, harus dicermati," pungkasnya.

PDIP berkoalisi dengan Nasdem pada 12 April lalu. Koalisi dibangun setelah capres PDIP Jokowi bertandang ke kantor DPP Nasdem di Gondangdia, Jakarta Pusat.

Dalam koalisi itu, Surya Paloh setuju rencana Jokowi yang tidak akan melakukan praktek bagi-bagi kursi kabinet jika berkuasa nanti. Hingga saat ini baru Nasdem yang menyatakan berkoalisi dengan partai berlambang banteng moncong putih itu.  
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini