Sukses

Pengamat: Konflik PPP Soal Memilih Jokowi atau Prabowo

Liputan6.com, Jakarta- Prahara sedang terjadi dalam tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang dipicu kehadiran Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA) pada kampanye akbar Partai Gerindra 23 Maret 2014 lalu. Sejumlah Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPD mendesak Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk memberi sanksi pada SDA.

Alih-alih menuntut sanksi, tindakan yang digagas Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi malah berbuntut pemecatan terhadap 4 kader oleh SDA, termasuk Emron, karena dianggap melanggar Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) partai.

Namun, menurut salah satu pengamat politik dari Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, konflik yang berkembang di PPP itu sangat erat kaitannya dengan proses dukung-mendukung calon presiden.

Hanta menjelaskan, sikap kubu SDA yang sudah sejak awal terlihat mendukung Partai Gerindra mencalonkan Prabowo Subianto sebagai capres mengganggu kepentingan kubu Emron yang mendukung PDIP mencalonkan Jokowi.

"Menurut saya memang ada konflik internal PPP, ada yang menginginkan mendukung Jokowi, ada yang mendukung Prabowo," ujar Hanta Yudha saat di Cikini, Jakarta, Sabtu (19/42014).

Meski dukungan yang akan diberikan oleh PPP kepada 2 capres tadi saat ini masih sangat dinamis, namun dengan dipecatnya 4 kader oleh SDA menunjukkan dukungan faksi Menteri Agama di partai berlambang Kabah tersebut terkesan semakin kuat.

"PPP tergantung pada faksi SDA. Saya menduga posisi SDA sangat menguat akhir-akhir ini. Jadi akan dinamis, tapi kalau SDA berhasil menarik dukungan," pungkas Hanta.

Sebelumnya, melalui SK yang ditandatangani Ketum DPP PPP Suryadharma Ali dan Wasekjen DPP PPP Syaifullah Tamliha tertanggal 16 April 2014 itu, DPP memberhentikan Wakil Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa dan 4 Ketua DPW, yakni Ketua DPW PPP Jawa Barat Rahmat Yasin, Ketua DPW PPP Sumatera Utara Fadli Nursal, Ketua DPW Jawa Timur Musyafa' Noer, dan Ketua DPW PPP Sulawesi Selatan Amir Uskara.

Dukung Jokowi?

Emron, Waketum PPP yang dipecat SDA sebelumnya mengatakan, pemecatan dirinya untuk menjauhkan PPP dalam merealisasi keputusan mukernas partai berlambang Kabah untuk mendukung Jokowi.

"Saya tak sebut seperti itu, tapi ini sesuatu tak terbantahkan ada Jokowi di keputusan Mukernas," tegas Emron.

Bila sudah ada nama Jokowi sebagai salah satu tokoh yang harus didukung PPP, Emron mengajak semua kader partai berlambang Kabah itu untuk mendukung keputusan tersebut. "Boleh beda pendapat, tapi kita harus angkat tangan dan patuh pada keputusan," jelasnya.

Emron juga mengatakan dalam keputusan mukernas tersebut, nama capres Gerindra Prabowo Subianto tak ada. Oleh karena itu, tak seharusnya SDA mendekat pada Ketua Dewan Pembina Gerindra itu.

"Nama Pak Prabowo tidak ada, nama Pak Hatta (Ketua Umum PAN Hatta Rajasa) tidak ada, Surya Paloh (Ketua Umum Partai Nasdem) nggak ada, dan Ical (Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie) juga," pungkas Emron. (Elin Yunita Kristanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi

  • H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.
    H. Prabowo Subianto Djojohadikusumo adalah seorang pengusaha, politisi, dan mantan perwira TNI Angkatan Darat.

    Prabowo

  • Koalisi

  • PPP