Sukses

Sesepuh PDIP Usul Jokowi Berpasangan dengan Mahfud MD

Bila Jokowi bingung memilih siapa, sesepuh PDIP Sabam Sirait mengusulkan nama Mahfud MD sebagai cawapres.

Liputan6.com, Jakarta - Capres dari PDIP Jokowi hingga kini belum mendeklarasikan pasangan cawapresnya. Bila Jokowi bingung memilih siapa, sesepuh PDIP Sabam Sirait mengusulkan nama Mahfud MD sebagai cawapres.

"Saya pernah tidak secara langsung mengusulkan orang Madura, yang pulaunya di luar Jawa. Misal Mahfud MD. Dia orang NU dan dari Madura," kata Sabam kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Sabam lebih memilih Jokowi berpasangan dengan Mahfud dibandingkan dengan Jusuf Kalla (JK) karena persoalan umur. Ia melihat cawapres ideal Jokowi harus berasal dari kalangan muda.

"Itu saya sudah bilang kalau bisa syarat wapres itu kalau Jokowi jadi presiden adalah orang luar Jawa, muda, dan jangan dari PDIP," imbuhnya.

Meski demikian, Sabam tidak alergi bila Jokowi bersikukuh berpasangan dengan JK. sebab, pengalaman JK sebagai Wapres 2004-2009 memang modal yang cukup baik.

"Saya kalau boleh mengusulkan yang lebih muda saja, tapi yang menentukan itu Jokowi sendiri. Saya nggak keberatan. Banyak orang calonkan JK juga, tapi memang sebaiknya yang lebih muda dari Jokowi," ungkap Sabam.

Pengusaha Dukung Jokowi-JK

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) secara blak-blakan mengaku memberi dukungan penuh terhadap pencalonan Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden. "Kami mengharapkan Jokowi, dan wakil presidennya Jusuf Kalla," ujar Ketua Bidang Dewan Pimpinan Nasional Apindo, Soebronto Laras di kantornya, Jakarta, Rabu 16 April kemarin.

Alasan Presiden Direktur PT Indomobil Suzuki Internasional ini memilih Jokowi sebagai presiden, karena dominasi mantan Walikota Solo itu yang sangat kuat dan tak terpatahkan lagi di mata masyarakat.

"Jokowi pasti akan menjadi pilihan. Beliau adalah orang yang bisa dipercaya. Ketika diamanahkan dana untuk membangun Jakarta sekian, benar-benar dipakai buat itu apapun risikonya. Kalau yang lain kan nggak," tandas Soebronto.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.