Sukses

Suara Kakak Jeblok, Adik Caleg Ngamuk Bawa Pistol

Karena harapan sang kakak menjadi anggota dewan pupus akibat hasil jumlah suaranya jeblok pada Pemilu 2014, sang adik mengamuk.

Liputan6.com, Palembang - Karena harapan sang kakak menjadi anggota dewan pupus akibat hasil jumlah suaranya jeblok pada Pemilu 2014, sang adik mengamuk. Bahkan ia menganiaya warga setempat.

Adalah Bayu, adik kandung dari caleg Partai Nasdem Nomor Urut 7 DPRD Kota Palembang Dapil V Muhamad Abduh. Ia nekat menganiaya seorang warga dengan menggunakan pistol hingga kepala korban pecah.

Korban bernama Dulkhoiri (42) Warga Jalan PDAM Tirta Musi Lorong Swadaya No 99 RT 8/2, Palembang, mengatakan kejadian bermula ketika pelaku menghubunginya untuk bertemu di Jalan Dwikora Palembang, Selasa 15 April.

"Bayu menelepon saya untuk menawarkan bekerja bangunan, saya pun langsung ke sana. Setelah bertemu dengannya, tiba-tiba saya langsung diancam dan dipukul pakai senpi, leher saya diinjak, dia meminta uang kakaknya yang caleg dikembalikan," katanya saat melapor ke Polresta Palembang, Rabu 17 April kemarin.

Sehari sebelum pencoblosan, dirinya ditelpon Hasim, yang mengaku sebagai keluarga caleg dari partai Nasdem DPRD Kota Palembang Dapil V Nomor urut 7 bernama Muhamad Abduh rahman. Dalam percakapan tersebut, korban diajak bertemu di kediaman Hasim di kawasan Tangga Buntung, Palembang.

Saat bertemu, Hasim meminta tolong kepada korban saat pencoblosan nanti agar bisa mengumpulkan 50 suara dan menyoblos nama caleg Muhammad Abduh untuk wilayah Kecamatan Ilir Barat I, Kecamatan Ilir Barat II, Kecamatan Bukit Kecil, dan Kecamatan Gandus. Setelah penghitungan suara di beberapa TPS Dapil V, hasil suara caleg itu hanya mengantongi 20 suara saja.

"Waktu ketemuan kemarin saya dikasih uang Rp 2,5 juta untuk dibagikan kepada keluarga, saudara dan teman-teman saya. Tapi tidak tahu mereka memilih siapa. Saya juga tidak janji keluarga dan kerabat saya mencoblos caleg itu. Malah saya takut bagi-bagi uang itu. Karena kalah, dia siksa saya dan minta uangnya dikembalikan," beber Dulkhoiri.

Sementara itu, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Palembang, Komisaris Djoko Julianto membenarkan adanya laporan tersebut. "Sekarang sedang didalami dulu kasus ini. Sementara motifnya diduga pelaku tidak terima suara kakaknya kalah pada waktu caleg," ungkap Djoko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.