Sukses

Hadiri Kampanye Gerindra, Suryadharma Ali: Tak Ada yang Dilanggar

Liputan6.com, Jakarta- Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali (SDA) menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran yang ia lakukan terkait kehadiran dan orasinya pada kampanye Partai Gerindra di Gelora Bung Karno (GBK) 23 Maret lalu.

Menurut SDA, aturan partainya mengenai tidak diperkenankannya menghadiri kampanye yang digelar partai lain hanya berlaku bagi para calon anggota legislatif (caleg).

"Tidak ada etika dan aturan yang saya langgar. Instruksi 1109 adalah untuk para caleg yang dilarang berkampanye dengan partai lain. Sementara saya adalah ketum dan tidak mencalonkan diri sebagai anggota legislatif," ujar SDA dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Jakarta, Rabu (16/4/2014).

Tak hanya itu, SDA berpendapat bahwa apa yang ia lakukan pada kampanye Gerindra merupakan langkah strategis partainya untuk memanfaatkan momentum politik yang sedang terjadi saat itu.

"Dalam politik, kehadiran saya adalah sebuah kehormatan. Saya bilang tepat saat hadiri kampenya Gerindra, ini momentum. Dalam politik momentum penting," terang SDA.

"Jadi saya tidak perlu minta maaf kepada kader dan para caleg PPP soal tersebut," sambung dia.

Malahan, SDA yang kini masih menjabat sebagai Menteri Agama itu menyebut sikap 26 Ketua DPW yang mendesak dirinya agar diberhentikan dari ketua umum merupakan bagian dari pelanggaran terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PPP.

"Jangankan 26 DPW, 1.000 DPW pun untuk menjatuhkan ketum, itu bukan forumnya. Perbuatan itu melanggar AD/ART partai dan dikategorikan makar sehingga DPP PPP layak memberi sanksi," pungkas SDA.

Sebelumnya, sebanyak 26 DPW PPP se-Indonesia telah memberikan rekomendasi ke pengurus DPP agar Suryadharma Ali mendapat sanksi atas perilaku politiknya tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.