Sukses

Cucu Sudirman: Indonesia Butuh Pemimpin Tegas dan Merakyat

Ketua Yayasan Panglima Besar Soedirman, Ganang Soedirman menegaskan saat ini Indonesia membutuhkan sosok presiden seperti era tahun 50-an.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Yayasan Panglima Besar Soedirman, Ganang Soedirman menegaskan saat ini Indonesia membutuhkan sosok presiden seperti era tahun 50-an. Dirinya pun berharap sosok tersebut bisa dimunculkan saat pilpres 2014 Juli mendatang.

"Yang tegas dan merakyat," kata cucu dari Jendral Sudirman itu kepada Liputan6.com, di Jakarta, Selasa malam (15/4/2014).

Menurutnya, saat ini Indonesia tengah mengalami masa keterpurukan, di mana banyak sekali pejabat-pejabatnya melakukan tindak pidana korupsi. Hal tersebut, membuat rakyat semakin menderita dan merasa tidak diperhatikan oleh pemerintah.

"Mereka itu tidak tahu jika rakyat secara tidak langsung menggaji mereka lewat pembayaran pajak, namun yang terjadi apa, mereka menghianati rakyat dengan melakukan korupsi," jelasnya.

Dirinya pun memimpikan, jika pemimpin Indonesia kedepannya bisa seperti pada tahun 50-an, yang pro kepada rakyat. Di mana semua pemimpinya mementingkan kepentingan rakyat, ketimbang kepentingan pribadi.

"Saya merindukan sosok pemimpin kita seperti tahun 50-an. Zaman itu, Sudirman tidak sendiri, ada Soekarno, ada Hatta, tapi 3 orang ini nggak pernah menyatakan Indonesia itu saya. Ada yang bilang bapak bangsa kita si A, atau bapak bangsa kita si B, semua itu bapak bangsa kita, bukan cuma A atau B," harap Ganang.

Saat ditanya mengenai sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia sekarang ini, pria berusia 50 tahun itu menyebutkan nama Joko Widodo dan Prabowo Subianto, sebagai kandidat pemimpin Indonesia ke depannya. Menurutnya, 2 orang ini mempunyai kekuatan untuk memajukan Indonesia.

"Jokowi itu merakyat, sedangkan Prabowo memiliki sifat yang tegas. Kedua hal itu sangat dibutuhkan bangsa Indonesia sekarang ini, tidak bisa dipungkiri Indonesia masih membutuhkan sosok pemimpin dari kalangan militer," ungkapnya.

Namun, dirinya enggan disebut memihak salah satu kandidat capres tersebut. Menurutnya, hal tersebut bisa dilihat dari keadaan Indonesia sekarang ini seperti apa.

Ia pun meminta kepada pihak-pihak yang berkepentingan, untuk menurunkan ego masing-masing. Hal itu guna membangun Indonesia lebih baik.

"Beberapa waktu lalu, ada pemberitaan yang menyebutkan saya mendukung Jokowi sebagai capres. Sebenarnya tidak seperti itu, saya disini sebagai warga negara Indonesia yang netral, tidak memihak siapa pun," tuturnya.

"Saya berharap yang berkepentingan untuk menurunkan egonya, namun semuanya saya serahkan kepada pihak yang terkait maunya bagaimana," pungkas Ganang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.