Sukses

Agendakan Evaluasi Pileg, Rapimnas Golkar Bisa Jadi Munas?

Rapimnas Golkar bisa saja menjadi Munas jika target suara yang gagal dipenuhi dalam Pileg 2014 dianggap sebagai kesalahan partai.

Liputan6.com, Jakarta - Sebelum pendaftaran calon presiden dan wakil presiden pada 15 Mei mendatang, Partai Golkar akan mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) untuk menentukan cawapres untuk Aburizal Bakrie. Tapi, rapimnas itu bisa saja menjadi Musyawarah Nasional (Munas) jika melihat perolehan suara Golkar yang tidak mencapai target.

Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai mengatakan, agenda Rapimnas Golkar setelah pileg berisi 2 hal, yaitu penentuan cawapres dan evaluasi terhadap hasil pileg. Khusus untuk evaluasi pileg, pembicaraan diperkirakan bakal memanas.

"Karena target Golkar di atas 20%. Kita lihat konsolidasi baik dengan caleg, hasil survei, ternyata tidak sesuai harapan. Malah sampai ini hari ternyata tidak memenuhi harapan. Kursi kita kemarin 106 tapi sekarang tidak sampai 100, ini juga menjadi evaluasi kita," kata Yoris di Jakarta, Minggu (13/4/2014).

Melihat hal itu, Yoris menilai bisa saja Rapimnas berubah menjadi Munas. Sebab, hasil pileg yang didapat Partai Golkar tidak mencapai target. "Nah hasil pileg kalau dia berkembang, karena kesalahan partai misalnya. Atau malah meningkat menjadi Munas dengan hasil sekarang ini," lanjutnya.

Namun, dirinya tidak mengetahui pasti apakah Rapimnas nanti akan memunculkan agenda baru. Sebab sampai saat ini agenda belum berubah. Tapi dirinya tidak menutup kemungkinan adanya agenda tambahan.

Sementara itu, terkait sejumlah kader Golkar yang dilirik partai lain untuk menjadi cawapres, Yoris mengaku agak khawatir hal itu akan menimbulkan perpecahan. "Yang dikhawatirkan bahwa kemungkinan suara partai ini pecah," ujarnya.

Tapi, Yoris optimistis Aburizal Bakrie sebagai capres yang diusung partainya tetap bisa berbicara lebih di Pilpres 2014. Sebab, bicara pilpres adalah bicara sosok, bukan partai. (Yus Ariyanto)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini