Sukses

Jurus Filosofi Pohon Pisang Prabowo Hadapi Kampanye Hitam

Walaupun dilempari sampah, pohon pisang tetap bertumbuh dan berbuah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memegang prinsip filosofi pohon pisang dalam menghadapi kampanye hitam yang dilancarkan pesaingnya. Walaupun dilempari sampah, pohon pisang tetap bertumbuh dan berbuah.

Hal ini seperti disampaikan Koordinator Prabowo Media Center Budi Purnomo Karjodihardjo melalui pesan tertulis kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

"Kita memegang teguh filosofi hidup pohon pisang. Pohon pisang sepertinya dilempari sampah, tetapi dia tetap bertumbuh dan berbuah," kata Budi.

"Setiap fitnah, pembunuhan karakter, kampanye hitam, atau kampanye negatif akan kita ambil energi positifnya. Biarlah energi negatifnya buat yang menyebarkan atau buat otak yang menyuruhnya. Kita akan konsentrasi untuk terus bertumbuh dan berbuah," imbuh Budi.

Selain itu, ada prinsip yang dipegang tim media Prabowo dalam menghadapi kampanye hitam. Salah satunya adalah memegang leluhur Jawa, yaitu sing becik ketitik, sing ala ketara atau yang baik akan kelihatan, yang buruk akan tampak.

"Rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibodohi lagi dengan kampanye-kampanye jahat yang penuh fitnah dan kebohongan publik serta tipu muslihat. Mereka sudah tahu mana berita yang benar dan berita yang bohong. Hal ini sudah terbukti di mana-mana, pemenangnya adalah kebenaran," sebut Budi.

Budi menyatakan, tim media akan merespons cepat isu-isu kampanye hitam yang menyerang. "Namanya juga kampanye hitam, ya pasti fitnah dan pembunuhan karakter. Mohon kami diberikan kesempatan hak jawab untuk meng-counter hal-hal seperti itu agar pemberitaannya berimbang," tutur Budi seraya menyampaikan terima kasih lantaran Gerindra menjadi partai terbesar ketiga.

(Shinta Sinaga)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini