Sukses

Dahsyatnya Efek `Ksatria Bergitar` bagi PKB

Massa menyemut setiap kampanye PKB di mana 'Ksatria Bergitar' hadir. Itu baru salah satu efek.

Liputan6.com, Jakarta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendulang perolehan suara yang besar dan signifikan. Kenaikan hampir 100 persen. Pada Pemilu 2009 lalu perolehan suara PKB 4,94 persen. Pada quick count Pemilu 2014 sekitar 9 persen.

Menurut Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini, peningkatan perolehan suara itu terjadi karena efek 'Ksatria Bergitar' atau Rhoma Irama.

"Ada yang bilang Jokowi effect nggak efek. Malah banyak yang bilang Ksatria Bergitar yang lebih berefek," ujar Helmy di Cikini, Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Helmy pun menerangkan setidaknya ada 2 contoh konkret yang menunjukkan dahsyatnya efek Rhoma Irama si pemeran utama film lawas Ksatria Bergitar itu.

Pertama, tutur dia, menyemutnya massa setiap kampanye PKB di mana Raja Dangdut tersebut menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas).

"Kira-kira 3 sampai 4 bulan selama kita sosialisasi PKB dari Aceh sampai Timur Indonesia, seluruh titik yang didatangi Rhoma memang dihadiri 10 sampai 20 ribu orang, dan nggak ada pengerahan massa," jelas Helmy.

Selain itu, sambung dia, saat Rhoma mendatangi daerah yang bukan kantong massa PKB membawa keuntungan yang luar biasa. Di daerah yang PKB jarang menang, malah mendapat kursi setelah didatangi Rhoma.

Terlepas dari efek Rhoma, Helmy juga menerangkan ada 2 faktor lain, yaitu faktor kepemimpinan sang Ketua Umum Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan dukungan Nahdlatul Ulama (NU).

"Jadi ini adalah salah satu langkah Cak Imin sosok anak muda, politisi luar biasa sehingga PKB bisa rangkul seluruh kekuatan. Ini juga NU effect karena rumah politik sekarang nahdliyin (warga NU) ya PKB," pungkas Helmy.

(Shinta Sinaga)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.