Sukses

`Jeblok` di Pileg, Demokrat Disarankan Usung Prabowo-Dino Patti

Wacana duet ini muncul setelah dalam hitung cepat Partai Demokrat diprediksi tak bisa mengusung capresnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Duet antara bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto dan anggota Konvensi Partai Demokrat Dino Patti Djalal untuk maju sebagai pasangan capres-cawapres kini diwacanakan.

Wacana duet ini muncul setelah dalam hitung cepat Partai Demokrat diprediksi tak bisa mengusung capresnya sendiri. Juru bicara Sekretariat Nasional Pemuda Indonesia (SNPI) Ridhwan Effendi berharap, Pemilu 2014 dapat membuat peserta konvensi turut dalam pertarungan Pilpres.

"Melihat hasil quick count pileg, Demokrat harus realistis untuk tidak lagi memajukan capres, tetapi cawapres. Saya pikir duet Prabowo-Dino bisa jadi alternatif," kata Ridhwan dalam keterangan tertulis kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Menurut aktivis mahasiswa UI tersebut, duet Prabowo-Dino cukup menjual. Duet ini dikatakannya bisa saling mengisi. "Ini pasangan yang serasi. Tua-muda, Jawa-luar Jawa," katanya.

Prabowo dengan bekal pengalaman di dunia militer dan Dino yang dapat mengisi kekurangan mantan Danjen Kopassus itu dalam soal hubungan internasional. "Dino itu ahli diplomasi. Saya pikir ini dapat menutupi kekurangan Prabowo dalam urusan diplomasi luar negeri," ujarnya.

Prabowo dinilai Ridhwan layak sebagai pria yang duduk di RI 1 karena merupakan figur yang paham persoalan ekonomi, tegas dan nasionalis sehingga layak memimpin bangsa Indonesia ke depan.

Stop Konvensi Demokrat

Perolehan suara Partai Demokrat dalam quick count atau hitung cepat Pileg 2014 kemarin, tak lebih dari 10 %. Maka itu, Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie mengusulkan agar sebaiknya Konvensi Capres Partai Demokrat segera dihentikan.

"Demokrat tidak cukup untuk mengusung sendiri atau berkoalisi bargaining power (daya tawar) yang kuat. Makanya sebaiknya ini tidak dilanjutkan," ujar Marzuki di Galeri Cafe, Jakarta, Kamis 10 April lalu.

Meski sudah pesimis dengan konvensi, Marzuki menilai pemilihan capres dengan cara itu perlu dilakukan di masa mendatang. Sebab, konvensi menunjukkan yang terpilih adalah pemimpin yang diinginkan rakyat. "Konvensi ini pembelajaran yang luar biasa. Ke depan konvensi ini harus tetap dilanjutkan."

"Siapapun pemimpin partai, supaya ada kesempatan bagi anak bangsa yang memiliki kapasitas dan kemampuan menjadi calon presiden. Jadi tidak terbatasi dari ketua umum saja. Menurut saya ini sudah sangat baik," sambung pria yang juga menjadi peserta konvensi Demokrat itu.

Marzuki juga menyarankan agar peserta konvensi ditawarkan ke partai lain. "Ini saran saya sebagai Wakil Ketua Majelis Tinggi Demokrat dan peserta konvensi," ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini