Sukses

Dugaan Kecurangan Pileg di Bogor, Ketua PPS Menghilang

Ketua PPS Desa Benteng Khaerudin itu tidak ada di lokasi saat pemungutan suara. Bahkan saat ditemui di rumahnya juga tidak ada.

Liputan6.com, Bogor - Terkait kecurangan surat suara yang terjadi di Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Ciampea belum bisa berkomunikasi dengan Ketua Panitia Pemilihan Suara (PPS) Desa Benteng. Bahkan saat kejadian, Ketua PPS Desa Benteng Khaerudin itu tidak ada di lokasi.

Ketua PPK Kecamatan Ciampea Dharma Jaya AR mengatakan, sejak mendapatkan laporan kecurangan, pihaknya langsung berkomunikasi dengan Ketua PPS Desa Benteng. Namun tidak bisa, karena Ketua PPS Desa Benteng tidak ada di lokasi dan telepon selulernya pun mendadak tidak aktif.

"Kita terus menghubungi Khaerudin, tapi yang bersangkutan tidak di lolasi. Bahkan kita juga ke rumahnya, juga tidak ada di rumahnya," ungkap Dharma, Bogor, Kamis (10/4/14).

Sementara Ketua Dewan Pimpinan Darah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Bogor Wasto Sumarno mengatakan, pihaknya merasa dirugikan akibat indikasi kecurangan ini. Pihaknya meminta kasus ini segera diusut tuntas.

"Kita berharap pemilu di Kabupaten Bogor tetap kondusif. Tapi dengan kejadian ini banyak yang dirugikan. Untuk itu harus diusut sampai tuntas," kata Dharma saat mendatangi sekretariat PPK Kecamatan Ciampea.

Sementara Kepolisian Sektor Ciampea telah menyita surat suara yang diindikasi telah dicoblos sebelum pemungutan suara. Kepolisian juga saat ini masih mencari keberadaan Ketua PPS Desa Benteng yang menghilang.

"Kita masih menunggu Panwaslu untuk bertindak. Kalau terkait ketua PPS, kami juga masih mencari keberadaannya," jelas Kapolsek Ciampea, Kompol Saefudin Ibrahim.

Pada pencoblosan Pileg 2014, Rabu 9 April kemarin, terdapat ribuan surat suara yang sudah dicoboblos terlebih dahulu di Desa Benteng, Ciampea Bogor. Tertera di surat suara yang sudah dicoblos itu, Partai Demokrat dan PDIP. (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.