Sukses

Jadi Cawapres Ical Harus Lewat Mekanisme Partai

Siapa pun dia, yang akan menjadi cawapres Aburizal Bakrie harus mendaftarkan diri ke Partai Golkar. Meski itu Akbar Tandjung.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham angkat suara terkait rencana Akbar Tandjung yang hendak maju sebagai calon wakil presiden (cawapres). Akbar yang juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu sebelumnya menyatakan siap jika ada parpol yang mau meminangnya sebagai cawapres.

Menurut Idrus, terkait koalisi maupun menentukan siapa cawapres pendamping Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical harus melalui mekanisme internal partai. Sebab pencapresan Ical pun dilakukan melalui mekanisme partai.

"Tidak ada partai yang berjalan di luar mekanisme. Kalau ada kader yang mencalonkan presiden atau wakil presiden harus melalui mekanisme partai. Kalau di luar, ya Golkar tidak tahu," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (8/4/2014).

Terkait pencalonan wapres itu, Idrus mengatakan, siapa pun dia harus tetap mendaftarkan diri ke Partai Golkar sebagai tempatnya bernaung di dunia politik. Tak terkecuali Akbar Tandjung yang sudah puluhan tahun menjadi 'sesepuh' Partai Golkar.

"Kalau mau calonkan, daftar di partai, tentu akan diproses. Itu kalau mau jadi wapres yang dampingi ARB. Karena di sini ada mekanisme yang kita ikuti," ujarnya.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung sebelumnya menyatakan siap dan membuka diri jika ada partai politik lain yang ingin meminangnya sebagai cawapres. Sebab, menurutnya, hal itu adalah suara rakyat.
 
"Tentu saja, kalau ada permintaan itu dapat saya katakan itu suara rakyat. Kalau saya dianggap patut jadi cawapres. Kalau itu untuk kepentingan negara saya akan menyatakan siap untuk bersama-sama menghadapi Pemilu 2014 mendatang," kata Akbar belum lama ini.
 
Akbar pun lebih memilih partai yang ber-platform nasional karena sesuai dengan ideologi Partai Golkar. Akbar menyebutkan dirinya pernah bekerja sama dengan PDIP dalam membangun koalisi kebangsaan.

"Kemudian dengan Pak Wiranto dan Pak Prabowo juga sama-sama pernah ikut konvensi Partai Golkar. Pertimbangan saya, masuk ke dalam partai dengan platform nasional," ucap Akbar. (Yus Ariyanto)

Baca juga:

Sekjen Golkar: Pilih Pemimpin Yang Profesional Bukan Populer

Ical: Hanya Satu Partai yang Punya Pengalaman Pimpin 32 Tahun

Jokowi Capres Golkar, Rakyat Berpeluang Kritisi Track Record-Nya

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini